Bugh,,,,
Pukulan demi pukulan Alvaro layangkan tapi tak sedikitpun Kenzo membalas meski kini wajahnya sudah berlumuran darah.
Mereka berada di Rooftop rumah sakit Alvaro menyeret Kenzo dan memukulinya membabi buta.
Ada tiga nyawa yang sedang di perjuangkan dan itu semua ulah dari bajingan di hadapannya ini.
Kali ini Alvaro tak akan mengampuni Kenzo, ia sudah bersabar untuk tidak membunuh bajingan ini karena Kenzie.
"Brengsek, apa lo puas hah? Gue hanya minta lo menjauh darinya dan cari kebahagiaan lo sendiri tapi,,,,,,,," Suara Alvaro tercekat, matanya memerah memandang tajam Kenzo yang hanya diam.
"Lo lihat Ken, anak lo darah daging lo sedang terbaring lemah antara hidup dan mati karena ulah lo."
"Jika cinta,, lo tak akan sekejam ini Ken, lo benar-benar psikopat, lo iblis yang berwujud manusia." Teriaknya, Alvaro tak bisa lagi menyembunyikan amarahnya.
Di lain tempat Rasya sedang menyelamatkan istri serta bayinya yang dengan terpaksa Rasya keluarkan demi keselamatan keduanya.
Sedangkan Adrian menatap sendu ke arah cucunya yang terbaring dengan alat-alat yang menempel di tubuhnya, bunyi alat detak jantung membuat jantung Adrian ikut berlomba berdetak. Ini pemandangan yang sangat ia benci.
Seperti keajaiban dan maut saling berseliweran di ruangan itu. Bunyi nyaring dari alat deteksi jantung membuat Adrian linglung.
Sementara di ruang Kenzie, Rasya mengucap rasa syukur karena istri dan bayinya selamat tapi di satu sisi ia merasa kalut.
Setelah mengadzani anaknya dan menaruhnya kembali ke dalam inkubator, Rasya mencium kening Kenzie dan membisikan sesuatu.""Terimakasih sayang, aku mencintaimu." Lalu menciumnya lagi sebelum melangkah keluar Rasya menitipkan istri serta anaknya pada suster.
Rasya berlari ke ruangan Keanu yang sedang di kerubungi dokter dan suster. Alat pemacu jantung seakan tak berfungsi, dokter yang menangani Keanu hanya menggeleng pasrah dan hendak mencabut alat yang terpasang di badan Keanu.
Rasya berlari untuk mencegah dokter agar tak mencabut alat-alatnya lalu Rasya mencobanya berkali-kali.
"Tolong tinggalkan aku sendiri." Ucapnya lirih, matanya hanya menatap Keanu dengan mata berkaca-kaca. Dokter, suster serta Adrian keluar meninggalkan Rasya sendiri.
Rasya memandang wajah pucat putranya sekelabat ingatannya seperti dejavu. Rasya kembali merasakan dan melihat bagian dari hatinya yang tak berdaya.
"Hai jagoan apa papih harus merelakanmu sekarang hmm? Papih gak tega melihatmu kesakitan jika harus di paksakan tapi papih juga akan merasakan sakit jika mommy mu kembali merasakan kesakitan yang sama. Apa yang harus papih lakukan?" Rasya terduduk di sebelah Keanu, membelai wajah pucat dengan kepala yang di perban. Rasya menciumi wajah putranya dengan berderai air mata.
Rasya tahu jika anaknya tak akan kuat bertahan karena benturan di kepalanya sangat parah sampai pendarahan hebat meski Kenzo sempat memberikan darahnya tapi lihatlah Keanu menyerah. Keajaiban yang di tunggu pun tak jua datang menyelamatkan putranya.
Akhirnya Rasya melepaskan alat yang menempel di tubuh anaknya dengan tangan bergetar, tubuh mungil yang selalu meminta di gendongnya, suara ceria yang selalu memanggilnya dengan sebutan papih, dan tingkahnya yang menggemaskan adalah obat dari segala rasa yang Rasya rasakan.
Tapi sekarang wajah menggemaskan itu terpejam dengan mulut terbungkam rapat terbaring tak berdaya."Sayang maafkan papih, maaf tidak bisa menjagamu, maaf sudah membawamu ke dalam bahaya, maaf atas keegoisan orang tuamu ini dan terimakasih sudah memberikan warna dalam hidup papih dan mommy. Tidurlah nak tempatmu di surga tunggu papih dan mommy menyusulmu." Bisik Rasya tepat di telinga Keanu. Tetesan air mata Rasya yang tak terbendung membasahi pipi Keanu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tertinggal
General FictionSudah di campakan saat lagi sayang-sayangnya dan sang kekasih menikahi adik kandungmu sendiri. Bagaimana perasaannya???? Double kesialan. Itu yang dirasakan Kenzie Wirawan. Bukan hanya di campakan kekasihnya saja tapi ia juga tidak diharapkan dike...