Part 52

14.7K 864 77
                                    


"Bisakah kita memutar masa lalu Zie, aku akan memperbaiki kesalahan ku di masa lalu, aku ingin mewujudkan itu di masa kini." Ucap Kenzo dengan tulus tangannya memegang tangan Kenzie sangat erat tak membiarkan tangan Kenzie terlepas barang sedikitpun.

Kenzie menggeleng dengan senyuman sinis ia berusaha berdamai dengan masa lalu meredam semua rasa, marah, kecewa, benci, takut, Kenzie berusaha mengenyahkannya. Kenzie melihat tangannya yang memerah karena genggaman kuat Kenzo meski ia masih berusaha untuk melepaskannya.

"Ken,,,," Suara Kenzie mengalun merdu di telinga Kenzo memanggil nama dirinya. Ia rindu sangat rindu dengan panggilan itu seperti ada bunga yang bermekaran di dadanya.

"Sekali lagi sayang, panggil namaku sekali lagi." Pintanya dengan tatapan sendu serta penyesalan yang terpancar dari mata Kenzo.

"Ken, Kenzo!!" Panggilnya lagi yang langsung di sambut senyuman bahagia dari Kenzo.

"Ya, apa kamu sudah memaafkan aku?" Tanyanya dengan penuh harap.

"Jika saya memaafkanmu apa kamu mau melepaskan saya?"

Kenzo menggeleng tatapan matanya sedari tadi tak teralihkan dari wajah Kenzie.

"Aku ingin kamu kembali padaku Zie, hanya itu."

"Tapi sekarang keadaannya sudah beda Ken tolong mengerti, saya sudah menikah dan saya tak bisa meninggalkan mereka begitu saja."

"Itu hal mudah sayang, kamu ceraikan dokter itu lalu menikah denganku kita bangun keluarga bahagia bersama anak-anak kita nanti." Ucapnya menggebu-gebu berusaha meyakinkan Kenzie.

Kenzie menggeleng merutuki otak bodoh Kenzo yang keras kepala. Ia ingin bicara baik-baik dengan Kenzo agar masalahnya tak berlarut tapi lihatlah apa yang Kenzie pikirkan ternyata tak bisa meluluhkan otak keras Kenzo.

"Ken, saya mencintainya tolong mengertilah, kamu hanya masa lalu yang menyakitkan bagi saya. Tak ada sedikitpun terbesit di pikiran saya untuk kembali bersamamu." Perkataan Kenzie penuh penekanan, ia ingin menyadarkan Kenzo akan masa lalunya yang tak mudah untuk Kenzie menerimanya kembali.

"Tidak sayang, tidak, itu tidak benar, kamu hanya mencintaiku. Aku yakin itu." Kenzo tak terima dengan pengakuan Kenzie.

"Kau tahu Ken, saya hampir gila di buat olehmu, saya putus asa dan hampir lenyap bersama janin yang saya kandung hasil perbuatanmu. Kamu,,,, kamu hampir membunuh kami dengan tanganmu sendiri Ken.
Saya pergi menjauh untuk mengasingkan diri serta menyembuhkan jiwa saya dan setelah Keanu lahir saya tak mengakui anak saya sendiri karena wajahnya sangat mirip denganmu. Saya kecewa, benci, marah dengan keadaan kenapa tak henti-hentinya menyiksa hati serta jiwa saya. Saya mempertahankan dengan mempertaruhkan nyawa tapi nyatanya hanya wajah kamu yang Keanu warisi itu tak adil tapi lagi-lagi seorang pahlawan menyadarkan saya dari kenyataan meski bagaimanapun saya tak bisa menyangkal kenyataan itu, Keanu tetap anak saya." Mata Kenzie berkaca-kaca menatap Kenzo yang menatapnya dengan tatapan sulit di tebak.

Ya Kenzo sangat menyesali perbuatannya dulu tapi ia juga sangat berterimakasih kepada Sang Pencipta karena menciptakan wajah anaknya duplikat dirinya. Kenzo sangat bersyukur serta kagum dengan bocah kecil itu yang jelas-jelas mewarisi semua yang ada pada dirinya. Dunia takkan bisa menyangkal fakta itu meski Kenzo tertolak mentah-mentah sebagai ayah kandung dari Keanu.

"Maafkan aku, mari kita lupakan masa lalu kita Zie dan membangun masa depan bersamaku, kita berjuang membesarkan Keanu. Aku janji sayang aku akan berikan kebahagiaan. Percayalah..!!" Ucap Kenzo dengan yakin berusaha meyakinkan Kenzie kembali. Kenzie hanya menggeleng sebelum mengeluarkan kata-katanya lagi Kenzie menghembuskan napas kasar.

Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang