Part 34

20.5K 1K 32
                                    

Kita memandang langit yang sama
Berpijak pada bumi yang sama
Mungkin hanya jarak yang memisahkan
Entah kapan kita kan berlabuh di pelabuhan yang sama
Menatap keindahan semesta bersama
Tanpa ada sekat yang membatasi pandangan kita

-----

"Hy jagoan daddy good morning.." Sapanya pada bocah yang sekarang sedang memukuli perut Kenzo dengan tangan mungilnya.

"Di,,,di,,,," Ocehnya.

Kenzo pun tersenyum mendengar ocehan putranya, ia sangat bahagia bisa menyaksikan perkembangan sang putra yang masih berumur 2tahun.

Arion membuatnya sedikit mengalihkan otaknya dari sosok Kenzie sedikit melupakan masa lalunya semenjak Arion lahir Kenzo menghentikan pencarian Kenzie, ia menyerah karena sudah tak akan bisa memiliki Kenzie yang entah sekarang berada dimana. Kenzie menghilang tanpa jejak meski Kenzo sangat curiga kepada Dokter kandungan itu tapi ia tak bisa berbuat apa-apa karena Kenzo pun kehilangan jejak Rasya.

Nama Kenzie masih tersimpan di hatinya mungkin takkan ada yang bisa menggantikan tempatnya, Kenzie adalah jiwanya maka hilangnya Kenzie membuat separuh jiwa Kenzo ikut pergi bersamanya.

Seandainya dunia tahu jika ia tersiksa meski hanya menyebut namanya saja, hati Kenzo sakit jika membayangkan kesakitan Kenzie, andai saja ia bisa mengulang masa lalunya dan Tuhan berbaik hati memberikan kesempatan untuknya Kenzo takkan menyia-nyiakan Kenzie dalam hidupnya tapi kata andai hanyalah kata penyesalan yang takkan kembali terulang.

Kini Kenzo terjebak dalam permainan Lorenza di saat dirinya ingin menceraikan Lorenza, Kenzo kecolongan kembali jalang sialan itu menjebaknya kembali sampai beberapa minggu setelah kejadian terkutuk itu ia mendapat kabar jika Lorenza hamil dan terpaksa Kenzo mempertahankan pernikahannya meski Kenzo tak menganggap Lorenza ada.

Kenzo terlalu muak jika tidak karena anak yang di kandung Lorenza mungkin Kenzo sudah menendang jalang itu ke jalanan tapi lagi-lagi ingatan masa lalunya mengusik Kenzo ia tidak mau kehilangan anaknya. Anaknya tak bersalah cukup sekali saja ia kehilangan buah hatinya bersama Kenzie ia tak mau kehilangan tuk kedua kalinya maka dari itu Kenzo bertanggung jawab dan menyayangi Arion dengan segenap jiwanya.

"Sayang ayo mandi dulu." Lorenza menghampiri putranya.

Seketika raut muka Kenzo berubah dingin menatap Lorenza lalu ia menatap Arion yang sedang memeluknya.

"Arion mandi dulu yah nanti kita pergi jalan-jalan mau?" Bujuk Kenzo yang langsung di angguki sang anak.

Lorenza hanya menghembuskan nafas lelah melihat dua pria beda usia itu. Semenjak melahirkan memang Kenzo berubah ia sangat bersyukur Kenzo mau menerima anaknya meski dengan cara menjebaknya terlebih dahulu agar Kenzo tidak menceraikan dirinya.

Lorenza sadar jika ia sangat egois tapi biarlah ia hanya ingin memiliki Kenzo meski tak bisa memiliki hatinya. Lorenza rela mengorbankan anaknya demi lelaki di hadapannya ini dan siapa sangka jika Kenzo sangat sayang pada anaknya meski Kenzo menolak akan kehadiran dirinya. Bagi Lorenza tak masalah ia bisa mencari kepuasan pada orang lain. Ia hanya ingin Kenzo selalu ada di sampingnya dan menyayangi anaknya itu saja sudah cukup.

Kenzo sudah bersiap-siap pergi ke kantor dan menyiapkan perlengkapan Arion, ia akan mengajak buah hatinya ke kantor.

"Sebaiknya Arion bersamaku, aku tak mau Arion mengganggu pekerjaanmu." Ucap Lorenza dengan sangat lembut tapi tidak dengan jawaban suaminya dengan mata tajam serta suara tinggi.

Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang