Baru tidur beberapa jam Rasya di kagetkan lagi dengan suara dering handphone miliknya.
Rasya mendengus pelan karena waktu tidurnya lagi-lagi terusik. Lalu dengan sangat hati-hati Rasya melepaskan pelukannya pada Kenzie dan menatap wajah damai istrinya membuat sudut bibir Rasya tertarik ke atas.
Tangan Rasya meraih handphone yang terus berdering dengan sangat pelan Rasya beranjak dari ranjang lalu keluar kamar.
"Assalamualaikum dad,,"
"Waalaikum salam."
"Apa ada sesuatu yang terjadi?"
"Segeralah ke rumah sakit mertuamu kritis tapi berita ini jangan sampai terdengar oleh Kenzie, daddy gak mau dia shock."
"Ya, aku segera ke rumah sakit."
Setelah mengucapkan salam dari seberang sana sambungan terputus Rasya masuk ke dalam kamar lalu melangkahkan kakinya ke kamar mandi butuh beberapa menit saja Rasya keluar dengan wajah segar.
Jam dinding menunjukan pukul 03:10 pagi Rasya sudah berpakaian rapih, ia berjalan ke arah ranjang untuk membangunkan Kenzie.
Di kecupnya berkali-kali wajah Kenzie sampai terbangun dari tidurnya karena terganggu.
"Sayang bangun, aku mau pergi ada urusan mendadak." Lagi-lagi Rasya mengecup seluruh wajah Kenzie yang masih enggan membuka mata.
"Jam berapa?" Tanya Kenzie dengan suara seraknya.
Rasya melirik ke arah pergelangan tangannya "Jam 03:15, masih ngantuk hmm?" Tanyanya lembut, tangannya membelai pipi Kenzie dengan sayang. Bidadarinya terlihat sangat cantik ketika bangun tidur seperti sekarang ini.
Kenzie mengangguk malas dengan mata yang masih tertutup.
"Ya sudah aku mau berangkat dulu kalau ada apa-apa segera telepon aku dan jangan keluar rumah sendiri kamu bisa telpon aku atau Alvaro hmm kamu dengar kan sayang." Bisik Rasya tepat di telinga Kenzie. Kenzie yang mendengar bisikan Rasya perlahan membuka matanya tangannya terulur memeluk leher Rasya lalu mengecup pipi Rasya.
"Iya bawel. Hati-hati di jalan, jangan ngebut terus cepatlah kembali kalau urusanmu sudah selesai."
Rasya mengangguk dengan senyuman mengembang lalu beranjak dari ranjang tapi tangannya di cekal oleh tangan Kenzie.
Kenzie bangkit dari tidurnya dengan posisi duduk meraih tangan Rasya untuk di ciumnya."Assalamualaikum."
"Waalaikum salam sayang." Rasya membalas dengan kecupan di kening Kenzie lalu pergi keluar kamar.
Rasya begitu bahagia karena Kenzienya sedikit demi sedikit ada perubahan menjadi sosok istri yang selalu di harapkannya. Ya Kenzienya sedikit posesif entah itu hanya perasaan Rasya atau memang iya benar kenyataannya begitu Kenzie mulai membalas tatapan cintanya.
Butuh 20menit Rasya telah sampai di rumah sakit ternyata masih banyak wartawan di luar rumah sakit. Rasya masuk dengan tergesa-gesa mencari Adrian. Dan di sanalah Adrian sedang berbicara dengan anak buahnya entah membicarakan apa Rasya tak mau tahu. Dengan langkah kaki sedikit memelan Rasya telah sampai di depan Adrian dengan penampilan lelahnya.
"Apa yang terjadi dad, bagaimana keadaannya?" Tanya Rasya membuat Adrian mengalihkan pandangannya dan menyuruh anak buahnya pergi.
"Dia baru saja melewati masa kritisnya tapi masih di ICU, Rendy di penjara karena melakukan KDRT mengakibatkan Dina kritis karena benturan di kepalanya yang cukup keras sampai mengalami pendarahan tapi untungnya dia masih bertahan hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tertinggal
General FictionSudah di campakan saat lagi sayang-sayangnya dan sang kekasih menikahi adik kandungmu sendiri. Bagaimana perasaannya???? Double kesialan. Itu yang dirasakan Kenzie Wirawan. Bukan hanya di campakan kekasihnya saja tapi ia juga tidak diharapkan dike...