Part 46

17.6K 992 35
                                    


Langit tak lagi menampakan senja Kenzie seperti biasa setelah makan malam ia menemani kedua jagoannya belajar dan setelah itu membacakan dongeng untuk si kecil.

"Mom,,"

"Hmmm,,?"

"Kemarin ada orang yang mengaku daddy ku." Ucapnya yang sukses membuat Kenzie menegang.

"Apa benar dia daddy ku? Berarti daddy ku ada dua!" Ucapnya lagi yang belum ada jawaban dari sang mommy.

"Jangan di pikirkan, tidurlah besok katanya mau main sama opa hmm?" Kenzie mengalihkan perhatian Keanu dari pertanyaan yang jelas-jelas tak bisa Kenzie jawab. Keanu belum cukup umur untuk mengetahui masalah orang tuanya.

"Yes, good night mom, i love you." Setelah mengucapkan itu serta mengecup pipi Kenzie, mata Keanu pun terpejam dan tak lama kemudian dengkuran haluspun terdengar.

Tangan Kenzie masih mengelus punggung Keanu dengan lembut tapi tidak dengan otaknya yang kembali kacau.

Kenzie keluar dari kamar Keanu lalu masuk ke kamarnya, Kenzie berjalan menghampiri Rasya yang masih asik dengan handphonenya.

"Kapan kita kembali ke Jerman?"

Rasya yang dapat pertanyaan tiba-tiba sontak mendongak memperhatikan wajah sang istri yang terlihat sendu.

"Ada apa?" Rasya meletakkan handphonenya di nakas lalu menarik pergelangan tangan Kenzie untuk duduk di sebelahnya.

"Dia menemui Keanu dan mengaku jika dia adalah daddynya. Aku gak mau yang sudah jadi milikku di rebutnya. Aku gak mau itu terjadi." Ujar Kenzie dengan tangan yang saling meremas. Rasya menggenggam tangan Kenzie lalu mngecupnya berkali-kali berharap dengan cara ini bisa menenangkan sang istri.

"Hadapi dia, kamu harus berani melawannya. Kita tidak bisa terus-terusan lari darinya, jangan khawatir aku akan selalu melindungimu dan jagoanku, aku tak akan biarkan bajingan itu merebut mu maupun Keanu dariku."

Kenzie menatap manik mata Rasya lalu mengangguk. Iya percaya jika suaminya tak akan membiarkan dirinya kembali terjatuh di lubangan yang Kenzo buat.

"Jangan pikirkan, ayo tidur." Rasya menarik Kenzie untuk berbaring lalu memeluknya membenamkan kepala Kenzie di dadanya. Degup jantung Kenzie dengannya menyatu menjadi melodi mengiringi tidur sang empu.

Begitu banyak masalah dan goresan luka yang bertubi-tubi berhasil mengikis kesabaran dan ketegaran hati Kenzie maupun Rasya. Tapi mereka yakin dan bersatu tuk melewati semua itu.

Kisah mereka hampir sama, sama-sama di tinggalkan dan di campakan dengan sangat kejam tidak hanya itu para penghianat meninggalkan luka dan kenangan yang begitu menyiksa.

Mungkin jika tak meninggalkan hasil dari kesalahan maupun keterpaksaan (buah hati), mereka takkan terjerat terlalu dalam oleh sang masa lalu, mereka bisa berjalan tegak tak perlu menengok ke belakang karena tak ada kenangan menyakitkan yang tertinggal.

*

Pagi harinya Adrian mengajak Keanu ke sebuah cafe yang dulu menjadi tempat favoritnya bersama seseorang yang kini hanya menjadi kenangan.

Adrian duduk di hadapan wanita cantik dengan tatapan kosongnya.

"Hy apa kabar?"

Wanita itu adalah Dina. Dina terlonjak kaget ketika mendengar suara bariton yang ia kanal.

"Sedang apa kau disini?" Tanyanya dengan mata tajam.

Adrian tak menjawab pertanyaan Dina, ia langsung memesan makanan serta minuman untuk Keanu juga dirinya. Adrian tak acuh dengan tatapan Dina yang terus menatap tajam padanya.

Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang