Part 31

22.3K 1.3K 48
                                    

Aku harap ini hanya mimpi buruk
Tapi sepertinya bukan
Tetesan air mata serta isakan ini terasa nyata
Tangan tak kasat mata berhasil meremukan seluruh tubuhku
Aku hancur dengan hati tersayat perih
Aku hancur dengan luka baru yang lebih dalam lagi

Kehilanganmu bukanlah hal yang mudah untuk di ikhlaskan
Kehilanganmu seperti akhir dari kehidupanku

Seakan bumi ini runtuh menenggelamkan diriku
Tapi bukan
Bukanlah aku yang tenggelam tapi dirimu yang tenggelam membawa seluruh cintaku

Ingin ku berteriak tapi hanya kebungkaman mengiringi isak tangis
Ingin ku mengembalikan waktu tapi hanya ratapan lirih yang ku rasakan kini

Aku sadarkan diriku
Jika ini sudah takdir yang harus ku terima
Tapi hati ini seakan tak bisa menerima

Kini yang ku lantunkan bukan suara merdu dengan syair cinta dan senyuman mengembang
Tapi kini hanya ada lantunan do'a dengan suara lirih yang menyayat hati

Ku bisikkan kata cinta serta rindu
Agar kau tahu aku disini membutuhkanmu
Bahkan aku tak tahu caranya hidup tanpamu

-----

Rasya berlari setelah mendengar panggilan darurat dari ruangan Kenzie kini detak jantungnya berdetak begitu kencang. Rasya melihat Adrian menangis memeluk tubuh ringkih Kenzie. Rasya pun segera menyiapkan semua peralatan untuk menolong wanitanya.

"Lebih baik bapak tunggu di luar, mari pak..." Suster menuntun Adrian yang nampak lemah.

Rasya berkali-kali memacu jantung Kenzie dan hasilnya tetap sama tak ada respon sampai Rasya kelelahan, ia ambruk ke lantai Rasya gagal, kali ini ia gagal menyelamatkan Kenzienya, kali ini ia akan benar-benar kehilangan wanitanya.

"Tidak, ini tidak benar, Kenzienya harus tetap hidup, tugasnya untuk membahagiakan Kenzie belum terlaksana." Rasya menguatkan hatinya lalu berdiri mencoba menopang berat badannya dengan kaki lemah.

"Jangan lepaskan, biarkan alat-alat itu di tubuhnya." Perintah Rasya kepada suster-suster yang hendak mencopot peralatan yang menempel di tubuh Kenzie.

"Tapi dok,," Suster itu tak berani lagi mengeluarkan kata-katanya melihat tatapan tajam Rasya.

"Kalian keluarlah tinggalkan saya sendiri dan jangan ada yang boleh masuk sebelum saya mengijinkannya." Perintahnya yang langsung di angguki para suster lalu keluar meninggalkan Rasya sendiri.

"BANGUN ZIE, BANGUUUN,,, INI TIDAK LUCU SUNGGUH. INI TIDAK LUCU. AKU MOHON BANGUNLAH SAYANG AKU MEMBUTUHKANMU. BANGUN ZIE BANGUUUUUN." Rasya menggoyang-goyangkan pundak Kenzie lalu kembali memacu jantungnya kembali.

"AKU TIDAK AKAN BIARKAN KAMU PERGI LAGI, CUKUP ZIE,, CUKUP KAMU HUKUM AKU PERGI TANPA KABAR TAPI TIDAK UNTUK KALI INI AKU TAK BISA BIARKAN KAMU PERGI. APA KAMU TIDAK MAU MERAWAT PUTRA-PUTRA KITA HAH,," Teriak Rasya dengan tangan yang masih sibuk dengan alat pemacu jantung.

Akhirnya Rasya kelelahan dengan usahanya yang nihil karena ia bukanlah Tuhan yang bisa mengembalikan nyawa manusia tapi ia masih berusaha dan berdo'a agar ada keajaiban untuknya.

Yang TertinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang