Siapa yang peduli cucuran air mataku
Siapa yang peduli kehancuran hatiku
Hidupku hanyalah kelabu
Kebahagiaanku hanyalah hayalan semu----
Hari hampir menjelang petang Kenzie menyempatkan mampir ke apotek yang berada tidak jauh dari kompleks rumahnya dengan jantung berdebar cepat ia terus merapalkan do'a dalam hati agar tidak ada yang mengenali. Dengan memakai masker Kenzie masuk ke dalam apotek yang sudah sangat sering ia datangi.
"Bisa saya bantu?" Tanya Mela dengan dahi mengerut karena merasa mengenali siapa yang datang.
"Hmm,,ehem.." Kenzie merasa gugup di tatap seperti itu.
"A_anu,, mmmm,,, i_itu!" Kenzie tidak bisa menyembunyikan ketakutannya sampai ia tergagap.
"Iyah, mau beli apa mbak?" Tanya Mela dengan sabar.
"Saya ma_mau beli testpack buat tante saya!" Ucapnya dengan menunduk Kenzie pastikan orang di hadapannya ini mengenali dirinya.
Mela memandang sebentar lalu mencari testpack dengan berbagai merek.
"Ini mbak mau yang mana!"
Kenzie melihat berbagai testpack ia terlihat bingung.
"Saya beli semuanya saja!"Mela pun mengangguk lalu membungkusnya.
Setelah bayar Kenzie pulang dengan hati was-was karena rasa takut, akan kah takdir mempermainkan hidupnya sedemikian rupa sampai ia lupa dengan rasa bahagia.
Setibanya di rumah keluarganya sudah berada di meja makan, Kenzie melanjutkan langkahnya ke kamar ia tak menghiraukan tatapan dari seseorang yang ia hindari.
Kenzie mengambil kantung plastik di dalam tasnya lalu di bawanya ke kamar mandi ia sangat penasaran meski takut untuk mencobanya.
Sudah 5 testpack dengan hasil sama Kenzie hanya diam termenung di closet. Mungkin ini salah pikirnya ia harus mencobanya lagi setelah bangun pagi nanti. Ia membuangnya begitu saja di tempat sampah lalu membersihkan diri.
Dengan langkah lemahnya Kenzie melaksanakan sholat lalu kembali termenung dengan pandangan kosong.
Tangannya terulur mengelus perut ratanya. Apa yang harus ia lakukan setelah ini jika memang ia benar sedang mengandung. Ia tidak mau ada satu orang pun yang tahu akan kondisinya.
Kenzie melihat buku tabungannya yang hanya beberapa juta, ia harus bekerja lebih giat lagi agar bisa keluar dari sini dan bisa menghidupi dirinya serta anak yang masih di dalam perut.
Kenzie tertidur dengan posisi meringkuk ia melupakan makan malamnya sedari pulang kerja ia belum keluar kamar masa bodo dengan hukuman nanti jika bertemu orang tuanya ia hanya ingin menyendiri.
*
"Mau kemana malam-malam begini?" Tanya Lorenza dengan suara tinggi.
Kenzo melihat sekilas pada istrinya lalu melanjutkan langkahnya menuju pintu kamar, belum sampai tangannya menyentuh daun pintu Lorenza kembali bersuara.
"Apa kamar Kenzie lebih nyaman dari pada kamarku Ken?" Tanyanya masih dengan suara keras.
Kenzo mematung jantungnya berdegup kencang seakan-akan ia tertangkap basah karena ketahuan berselingkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tertinggal
General FictionSudah di campakan saat lagi sayang-sayangnya dan sang kekasih menikahi adik kandungmu sendiri. Bagaimana perasaannya???? Double kesialan. Itu yang dirasakan Kenzie Wirawan. Bukan hanya di campakan kekasihnya saja tapi ia juga tidak diharapkan dike...