Alvin ke rumah Alesya!!
"Happy reading!"
"Alesyaaaa!!". Teriak salwa saat memasuki ruang UKS.
Alesya yang sudah mulai terbiasa dengan suara cempreng milik salwa berikap datar seraya memastikan bahwa darah di hidung nya sudah tidak ada.
"Lo gapapa kan? Banyak yang ngomongin lo, katanya lo di gendong Alvin? Ko bisa? Dan knapa lo disini?lo sakit?".
Salwa terus menyerang berbagai pertanyaan pada Alesya.
"Sstt, berisik lo ah". Ucap Alesya sambil berusaha bangun duduk."Hehe sory, jadi gimana?".
"Gimana apanya?".
"Gimna lo di gendong Alvin lesyaa?".
"Hm gue kira lo bakal nanyain keadaan gue, ternyata malah nanyain cowok gila itu". Cerca Alesya memutar bola matanya malas.
"Heheheh, abis tadi sekoridor tuh siswa pada ngomogin lo, dan lo dalam bahaya sya". Guman salwa sedikit berbisik.
"Maksudnya?".
"Fanya, anak kelas XII ips 3. Dia cabe cabean sini. Dia mantannya Alvin". Ucap salwa berbisik dan menekan kan kata "cabe-cabean".
"Ya terus?".
"Ya ampun Lesyaa, maksud gue itu, tadi dia liat lo di gendong sama Alvin. Terus dia kesel gitu dan ngegerutu sama temen temennya yang satu geng".
"Ya biarin aja lah".
"Lesyaa.. fanya itu orang yang bahaya. Dia udah kena scors dari sekolah beberapa kali. Bahkan hampir di keluarin garagara ulahnya. Tapi karena orang tuanya berpengaruh besar dalam sekolah ini, makanya dia gajadi di keluarin. Dan knapa gue bisa ngomong ke lo kalo lo dalam bahaya, karna fanya ga akan ngelepasin orang yang deket deket sama Alvin". Jelas salwa.
"Ya bukannya dia udah jadi mantan?".
"Iya, tapi sikapnya yang terlalu agresif dan selalu buat cara biar Alvin balik lagi sama dia.dia bakal lakuin apa aja demi dapetin Alvin kembali".
Alesya yang mendengar penjelasan dari salwa hanya ber-oh- ria.
"Dan dia gabakal ngelepasin lo karna lo udah deket deket Alvin syaa..". Lirih salwa sambil menunduk, tapi bisa di dengar oleh Alesya.
"Gue bakal jaga diri ko, lo tenang aja, gue ga akan takut sama fanya dan teman temannya". Ucap Alesya seraya tersenyum manis pada salwa untuk meyakinkan bahwa Alesya bisa menghadapi fanya.
"Lo mao ke kelas atau gimna?". Tanya salwa saat mendengar bel pulang terdengar.
"Mmm gue ikut ajaa ya".
"Tapi-"
"Gue gapapa ko".
Mereka berdua berjalan menuju kelas untuk mengambil tas dan segera pulang. Salwa membantu Alesya berjalan karena masih lemas. Sesampainya di kelas. Terdapat Alvin dan teman temannya yang masih berada di dalam kelas. Semuanya diam tidak mengeluarkan satu patah kata pun.
"Wa, bareng gue yok". Ucap sito yang sedang duduk di meja sebelah salwa.
"Ogah!".
"Neng Alesya, abang anterin yok". Kali ini ucapan dari riko, dan tentu saja semua temannya lantas menengok ke arahnya. Alvin sudah memendangi riko dengan tatapan tajam.
"Wess tenang pa bos gue becanda". Lanjut riko saat ia melihat alvin sedang melototinya."Ayoo wa buruan. Gerah gue disini". Cerca Alesya menyinggung Alvin dan teman temannya.
Namun alvin hanya terdiam sambil melihat terus ke arah Alesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Teen FictionDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.