bab 70

37.9K 2.2K 280
                                    

Masalah Ini bukan penghalang saya untuk tetap cinta dengan anda.

Happy reading!!

-●●●-

Ini adalah hari ke lima Alesya koma. Tepat nya hari di mana Alesya akan di bawa berobat keluar negri.

Sejak subuh tadi, Ana dan Surya sudah menyiap nyiap kan semuanya. Mereka terpaksa melakukan ini demi putri tercinta.

Langit pagi bahkan belum cerah. Masih gelap dengan sejuk nya sisahan semalam.

Alvin sudah sampai di rumah sakit bersama dengan Sarah. Laki laki muda itu memang sengaja ingin melihat Alesya lebih dulu sampai akhir nya mereka berdua harus pisah.

Langkah Alvin sedikit cepat membuat Sarah harus menyamai langkah kaki putra nya.

Saat sampai di dalam ruang rawat Alesya, Alvin langsung mendorong knop pintu. Langkah nya terhenti saat melihat surya dan Ana tengah beres beres dengan barang mereka.

"Eh, Alvin, Sarah..". Sapa Ana ketika menyadari Alvin dan Sarah yang tengah di depan pintu saat ini.

Sarah tersenyum kemudian menyalami Ana dan Surya. Sementara Alvin,ia masih berdiri di depan pintu melihat tubuh Alesya yang masih berbaring sambil menahan sesak nya.

"Vin".

Lamunan Alvin buyar saat Surya memanggil nya tiba tiba.

"Iya ada apa om". Alvin menghampiri Surya.

"Berdoa Alesya cepat sembuh dan bisa bersama dengan kami lagi". Ucap Surya menepuk nepuk bahu Alvin.

Alvin hanya bisa menunduk. Sambil sesekali mengulum bibir nya sendiri. Sebentar lagi sebelah dari sayap nya akan pergi jauh. Ntah kembali atau tidak. 

"Yaudah, saya mau temuin Dokter Agi dulu". Pamit Surya dan kemudian pergi ke ruangan dokter Agi.

Ana dan Sarah duduk berbincang bincang membicarakan Alesya di sofa.

Alvin,ia masih menatap nanar Alesya. Tubuh nya di tarik duduk ke kursi di yang menghadap kan nya langsung ke arah Alesya.

Alvin meraih jari jemari mungil gadis itu. Mencium nya beberapa kali sambil memejamkan mata nya.

"Sya bantu aku, bangun sekarang.." lirih Alvin yang mata nya mulai ber air.

"Aku gapapa di tinggal, asal kamu sembuh". Lanjut nya lagi ketika air mata Alvin mulai menetes melewati hidung mancung nya.

"Liat, aku nangis sya Hhh.. cemen ya?". Alvin terkekeh kecil meskipun kini air mata nya telah jatuh.

Air mata Alvin menetes begitu saja di tangan Alesya. Laki laki muda ini tidak menyadari nya.

"Sya,bangun..".

Usai menunggu lima menit Alesya tak kunjung bangun,Alvin menghela napas dan kemudian mengusap wajah nya.

Alvin mencium tangan Alesya berkali kali kemudian bangkit dari duduk nya dan membalikkan badan.

"Vin..".

Alvin mengurung kan niat nya untuk melangkah. Ia mendengar suara yang sangat di rindukan nya. Dan Alvin mengenal suara lembut ini.

Alvin membalikkan badan nya dan melihat Alesya yang sedang berusaha membuka mata nya.

Alvin segera menggenggam tangan Alesya kembali. Ia menitih kan air mata bahagia. Senyum nya terus mengembang.

"Syaa".

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang