Happy reading!!
♥️
-●●●-
"Sya?lo jadian bener sama Alvin?padahal kan kemaren malem gue cuma bercanda ehe".
"Hm". Hanya jawaban itu yang Alesya berikan Pada salwa.
"Hah? Seriuss???!".
Alesya sontak kaget dan langsung gugup. Ia merasa salah bicara. Terlebih lagi saat ini mereka berdua ada di pinggir lapangan. Banyak orang yang lalu lalang dan berolahraga di lapangan karna saat ini jam nya pelajaran olahraga.
"Hah? Ngga ngga.. gue emm gue salah ngomong".
Salwa menyipitkan matanya mencari titik kejujuran di mata Alesya.
"Ihs apaan si lo!". Cetus nya sambil merauk wajah Salwa.
Salwa hanya melepas tawanya senang melihat teman dekatnya ini terus merasa kesal.
Sementara di tengah lapangan, Laki laki dengan kaus basket yang sedang memantulkan terus bola basket itu semakin terlihat sangat cool.
Pemandangan itu menarik para siswi yang sedang tidak pelajaran olahraga harus melihat ke arah lapangan.
Ada yang mengintip dari jendela. Ada juga yang nekat keluar kelas karena sedang tidak ada guru di kelasnya.Pemandangan ini selalu saja terjadi jika Alvin dkk sudah bermain basket di jam pelajaran seperti ini.
Sudah di bilang jika basket bukan lagi materi dari pelajaran olahraga. Namun dari pada tidak olahraga sama sekali? Begitu ucap Alvin.
Sementara yang lain, masih duduk duduk sambil menunggu pak daniel sang guru olahraga datang.
Prrttttt....
Suara pluit yang terdengar panjang dan nyaring terdengar begitu saja saat pak daniel memasuki area lapangan.
Semua murid yang sedang pelajaran olahraha langsung kumpul dan baris dengan rapih seperti yang sudah biasanya.
Alvin dkk melempar bola basket mereka ke pinggir lapangan begitu saja dan kemudian ikut berbaris di barisan paling belakang dengan rasa mau tidak mau tentunya.
"Pagi anak anak. Maaf bapa sedikit telat".
Apa? Sedikit telat? Tentu saja murid murid di lapangan saat ini menggerutu dalam hati. Sudah setengah jam mereka menunggu, tapi pak daniel hanya sedikit telat?. Guru memang mempunyai kuasa yang tinggi.
"Ok. Hari ini tidak ada materi. Tapi bapak mau ambil nilai. Lari keliling lapangan selama 10 menit, bapa mau tau dalam 10 menit kalian bisa lari sampai berapa keliling. Keliling yang terbanyak tentunya bapak kasih nilai tertinggi. Dan yang terendah tentunya bapak kasih nilai terendah, dan seterus nya sesuai jumlah berapa kali kalian keliling. Mengerti?". Jelas Pak Daniel dengan tegas.
"Ngerti pak!". Jawab mereka serentak.
Pak daniel membagi siswa siswi ini menjadi empat kelompok. Alesya dan salwa berada di dalam kelompok yang berbeda. Alesya di kelompok 3 sementara salwa berada di kelompok 2.
Ingin mengganggu gugat, tapi pak daniel tidak semudah itu untuk di ganggu gugat.
"Yaahhh males ah gue". Ucap Salwa sambil memasang wajah cemberut.
"Yaela alay lo! Masih satu jejakan ini!". Jawab Alesya ketus yang di balas cengiran oleh Salwa.
Alesya membenarkan ikatan rambutnya dan kemudian juga membenarkan tali sepatunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Novela JuvenilDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.