"Happy reading!!"♥️
-●●●-
Bel pulang sudah berbunyi.
Alesya masih Merapihkan buku buku nya dan kemudian memasukkannya dalam tas miliknya.
Keadaannya sudah membaik sejak ia kembali dari ruang Uks. Sebenarnya tadi ia di tawarkan untuk pulang saja. Tetapi Alesya malah tidak mau.
Padahal hal semacam itu suatu kesempatan yang besar bagi anak anak murid sebagiannya.
Satu persatu murid di kelas XII ips 2 itu mulai berhamburan keluar kelas.
Alesya, salwa dan juga tasya baru saja keluar kelas.
Sedangkan Alvin dkk masih berada di dalam. Ya memang tersisah mereka di dalam kelas."Lo balik bareng Die lagi bos?". Tanya riko sambil menggaitkan tas nya.
"Hm".
Alvin merogoh ponsel di saku nya dan kemudian mengetikkan sesuatu.
Alvino saputra.
Tunggu.Setelah mengetikkan itu, Alvin langsung saja keluar kelas meninggalkan teman temannya.
"Em kebiasaan". Celetuk Riko Dengan wajah masam ketika Alvin keluar begiitu saja.
"Udah biarin aja. Lagi kasmaran tuh dia". Ucap rafel dengan nada bijak nya.
Alesya berjalan menyusuri koridor sendiri karena salwa dan tasya tadi izin duluan karena jemputan mereka sudah sampai.
Di tengah tengah Alesya berjalan dengan damai dan tenang, tiba tiba ada tangan seseorang yang mencengkal nya dari Belakang. Sontak alesya kaget dan reflek menarik Tangannya.
"Lo!!-".
Niat alesya ingin marah marah ia urungkan ketika melihat orang yang baru saja mencengkal tangannya itu adalah Alvin.
Ya! Alvin sudah berdiri di hadapan alesya saat ini. Dengan seragam Yang du baluti sweaters dan tas yang di sampirkan di sebelah bahu.
Penampilan Alvin kali ini memang terlihat lebih sedikit rapih."Lo ga liat Whatsapp gue?". Ucap Alvin membuka suara duluan.
Alesya bingung dan langsung saja membuka layar handphone yang saat itu ada di genggaman tanganya.
Kemudian Ia membaca pesan yang ada di room chat nya dengan alvin.
"Hm".
Alvin menatap datar wajah Alesya. Kemudian ia langsung menggandeng jari jari mungil milik Alesya dan langsung membawa Gadis itu berjalan beriringan dengan nya.
Saat sampai di area parkir, Alvin membuka kan pintu mobil untuk Alesya.
"Sukses bro!".
Alvin menoleh saat dari kejauhan ketiga temannya memberi semangat pada dirinya.
Alvin melempar senyum nya. Jarang sekali memang ia melempar senyum kepada temannya.
Alesya yang mendengar itu jadi merasa canggung sendiri.
Aduh mampus gue - begitu batin alesya.
Tidak lama, Alvin ikut masuk dan duduk di kursi mengemudi. Ia mulai menyalahkan mesinnya dan melajukan mobil miliknya dengan kecepatan sedang.
Sore ini. Tepatnya pukul 15.00
Cuaca sangat mendukung. Tidak mendung ataupuh hujan. Hanya ada semilir angin yang mendamaikan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Fiksi RemajaDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.