Hujan..
Happy reading!!
❤
-●●●-
Alvin memarkirkan motornya di pinggir jalan sepi yang kebetulan sedang ada tukang Eskrim jalanan.
Sebenarnya ia bisa saja pergi ke mall ataupun Caffe terdekat. Tapi Alesya yang meminta nya membeli di pinggir jalanan.
Alesya menatap Alvin ragu. Ia menelan saliva nya susah. Tidak biasa nya Alvin diam seperti ini.
Tangan Alesya tergerak Mengggenggam jemari Alvin dari belakang. Hal itu sontak membuat Alvin sedikit terkejut dan menatap jemari nya yang di genggam oleh Alesya.
Alesya menatap Alvin di sertai senyuman manis nya. Sungguh, untuk saat seperti ini, senyum manis Alesya sangat terasa menghangatkan dan begitu damai untuk Alvin.
Alvin dan Alesya mendekat ke tukang Es krim itu dan memesan nya.
Setelah memesan, Alesya mengajak Alvin duduk di Kursi panjang Yang kebetulan Ada di samping tukang es krim itu.
"Gamau?". Tawar Alesya sambil menyodorkan Eskrim ke depan wajah Alvin.
Alvin hanya menggeleng. Tatapan nya masih saja kosong menatap ke segala Arah.
Di sela sela menikmati Eskrim, Alesya memiliki ide untuk membuka suara dengan Alvin.
"Vin".
"Hm?".
"Lo tau ga sih? Gue itu kepinginn banget punya pabrik es krim". Ucap Alesya antusias.
"Knapa gitu?".
"Coba deh lo bayangin, kalo gue punya pabrik es krim, Setiap hari gue bisa mampir ke pabrik dan ambil sepuas nya yang gue mau".
Alvin terkekeh kecil mendengar ocehan gadis nya malam ini.
"Kalo lo terus mau kaya gitu, mending gausah punya pabrik nya".
Alesya mengerut kan Alis layak nya anak kecil yang bingung dengan sesuatu.
"Lah kenapa?".
"Kalo niat lo cuma mau abisin es krim, gue bisa beli. Beli sebanyak yang lo mau". Ucap Alvin tanpa melihat Alesya.
Hal itu membuat Alesya tertegun sebentar dan menjadi sedikit gugup.
Alesya kemudian terkekeh kecil setelah mencerna ucapan Alvin tadi.
"Haha iya juga ya".
"Hm".
Hening kembali menguasai mereka berdua. Di tambah tidak banyak orang lalu lalang di sini.
Alesya melirik Alvin yang sedang diam tidak biasanya menghadap ke depan. Alvin bahkan sama sekali tidak menoleh ke Dirinya.
Alesya mempunya ide jahil. Ia menatap es krim yang masih di tangan nya kemudian tersenyum jahil.
Alesya mengambil sedikit eskrim itu menggunakan jari telunjuk nya dan kemudian memeperkan nya di dagu.
Tak hanya itu, Alesya juga memakan es krim dengan sengaja di berantaki.Dari eskrim yang menempel di hidung nya, dagu, dan eskrim yang mencair jatuh ke baju nya.
Alesya berlagak seoalah tak tau apa apa dan kemudian melanjutkan kembali makan es krim tersebut.
"Hachiimm!!". Bersin yang di buat buat Oleh Alesya mampu membuat Alvin menoleh kepada diri nya.
Alesya masih menunggu reaksi laki laki itu. Alvin masih menatap Alesya tanpa ekspresi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Teen FictionDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.