bab 28

44K 1.6K 222
                                    

Biar waktu yang menjawab.

"Happy reading!"




Hari ini tepat Dua minggu lagi menuju Acara prom skolah SMA karya bangsa.

Semuanya sibuk dengan masing masing tugasnya.
Sejak dari kemarin, Sekolah ini Mangadakan Freeclass untuk memberi Kebebasan dari para siswa yang akan menampilkan Kreativitasnya nanti.

"Vin, roofftop ayok?". Ajak Rafel

"Najis yang di ajakin Alvin doang kampret!". Tukas Arles yang merasa tidak di Anggap oleh Rafel.

"Lah?lu disini?". Ucap rafel berpura pura seolah baru menyadari kehadiran Arles sedari tadi.

"Yee anjir paraah banget bang liat tuhh hayati ga di anggep huhuuu". Rengek Arles yang menjijikan mengarah ke Alvin yang sedang memainkan handphone nya.

"Najis!". Beo Alvin singkat padat dan jelas tentunya dengan nada penuh penekanan.

Arles memanyunkan bibirnya sementara Riko dan Rafel memecah tawa nya merasa puas karena sudah membully Arles untuk hari ini.

"Tungguin Hayati bang!!!". Pekik Arles saat ketiga sahabatnya itu Meninggalkannya sendirian di Pinggir lapangan.

"Ehh? Ka Arles!!".

Arles menoleh saat Ia mendengar ada gadis yang memanggilnya.

Gadis itu membungkukkan badannya seolah mengatur nafas.

"Ka, mao- kemanah?". Tanya nya dengan nafas yang masih tersenggal senggal.

Arles melihat ke sekitar sudah tidak terlihat lagi dari mata pandangnya.

Arles mengingat saat Rafel mengajak mereka tadi ke rooftop.
Pasti mereka semua benar pergi kesana.

Arles memerhatikan wajah lesu milik Tania yang sedang menunggu jawaban dari pertanyaannya tadi.

"Emm".

Arles nampak menimbang nimbang dalam hati, jika ia Memberi tahu, pasti Tania akan menyusul Alvin di sana.
Sebenarnya Arles dan teman temannya sangat tidak nyaman dengan kehadiran Tania yang setiap kali mereka bersama pasti Tania selalu ada.

Bukan hanya itu, Arles juga nampak tidak Nyaman jika Tania terus menggelendoti Alvin kemana mana.

"Ka?". Tania melambai lambaikan tangannya di depan wajah Arles yang sedang menatap kosong arah lapangan.

"Eh? Iya-iya".

Arles menghela nafasnya panjang. Ia berfikir akan tetap memberi tahu keberadaan Alvin saat ini.

Ia tidak ingin persahabatannya hancur hanya karena rasa tidak nyamannya dengan kehadiran Tania.

"Ke rooftop tan".

Tania melemparkan Ekspresi girangnya.

"Ada ka Alvin dong?".

Arles mengangguk dengan senyum yang terlihat memaksakan.

"Aku ikutt!!".

Sudah di duga. Tania akan ikut jika di sana Ada Alvin.

Arles mengangguk pasrah. Ia tidak bisa menolak Tania. Jika ia berani menolak Tania, hubungan persahabatannya Alvin akan dalam keadaan bahaya.

Alvin memang sangat sensitive jika hal apapun terjadi pada diri Tania.

Arles mulai melangkah menuju rooftop di ikuti Tania yang mengekori dari Belakang.

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang