Bab 57

32.5K 1.6K 108
                                    

Pada mu..

Happy reading!!

-●●●-

Setelah mengantar Tania pulang tadi, Alvin langsung menuju pulang ke rumah nya.

Alvin memarkirkan mobil nya langsung di dalam Garasi rumah nya.

"Assalamu'alaikum.."

Alvin mengerutkan Dahi nya saat masuk rumah dan tidak ada yang menyahut.

"Mahh, mahh...".

Alvin melangkah Ke arah Kamar sarah.

"Eh bi, mamah di mana?". Ucap Alvin saat Asisten rumah tangga nya lewat.

"Em, di kamar den.. ma-maaf.. tadi Pak Bagas ke sini den..". Ucap Nya tertatih karena takut.

Alvin mengerutkan Alis nya dan langsung bergegas ke kamar sarah.

"Mahh, mahh".

Alvin mencoba membuka pintu kamar Sarah, tapi tak kunjung terbuka.

Alvin semakin merasa khawatir saat terdengar isakan tangis dari dalam.

"Mahh,mah buka pintu nya..".

Tidak ada jawaban dari dalam. Alvin terpaksa mendobrak pintu nya dan mendapati Sarah yang tengah duduk di bibir kasur dengan air mata yang mengalir dan membasahi wajah nya.

Alvin langsung merengkuh tubuh sarah menyalur kan rasa tenang ke Tubuh Mamah nya itu.

"Tenang mah. Alvin disini..".

"Hikss..hiks...".

Sarah terus saja menangis membuat Alvin merasa geram sendiri.

"Ngapain dia kesini mah?".

Sarah menggelengkan kepala nya lemas.

"Mah, ayolah. Sampe kapan mamah mau selametin dia terus?". Ucap Alvin sudah mulai frustasi dengan sikap sarah yang terus melarang Alvin untuk mengambil tindakan.

"Alvin cukup! Pikirkan saja urusan sekolah mu! Mamah bisa hadapi ini sendirian!". Ujar Sarah dengan nada yang tinggi serta air mata yang semakin mengalir.

"Tapi Alvin mau bantu mamah!"

"Kamu gausah ikut campur!!".

Deg!.

Kamar Sarah kini penuh dengan bentakan. Kedua nya sudah mulai tersulut emosi.
Membicarakan Laki laki yang tidak bertanggung jawab memang sangat memancing emosi.

Alvin menatap dalam wajah sarah. Ia tidak menyangka sarah akan membentak nya lagi hanya karena ayah nya.

Alvin tersenyum nanar kemudian pergi meninggalkan sarah sendiri di kamar nya dengan keadaan masih menangis.

Saat sampai di kamar, Alvin membanting keras Pintu kamar nya dan melempar sembarang tas dan seragam nya yang baru saja ia lepas.

Alvin membuka Pintu balkon dan berdiri di sana dengan menatap pemandangan sore ini dari luar.

Mata nya kini sedikit berair. Rasanya ia ingin sekali meluapkan segala nya sekarang juga.

Alvin mengacak rambut nya frustasi dan sedikit menggeram dengan wajah yang sudah memerah akibat menahan emosi.

Berada di rumah untuk saat ini, nampak nya bukan lah pilihan yang tepat.
Alvin membuang napas nya kasar dan kembali masuk ke kamar nya.
Ia beranjak mengganti baju dengan cepat dan mengambil kunci motor nya kasar.

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang