"Harus nya lo jangan cuek cuek banget"
Happy Reading.
Keduanya kini Saling tatap. Tatapan kebencian dan kekesalan. Keduanya yang keras kepala membuat mereka benar benar terlihat tidak Akur."Makan dulu!".
"Ga!".
"Kan tadi lo bilang kita mau latihan! Knapa sekarang lo malah kaya Bebistter gue?". Ucap nya Asal ceplos.
Alvin kini semakin memandangi wajah Alesya dalam.
"Apa lo liat liat!".
Tidak menggubris. Alvin mengambil Spageti itu dan melilitkannya di garpu Yang ia pegang saat ini.
Detik berikutinya ia memegang keras pipi Alesya. Menahan pipi nya sampai bibir Alesya tertarik dan terlihat monyong.
"Ish lepasinnn".Tenaga Alesya tidak cukup Kuat untuk menyingkirkan kencaman tangan Alvin di pipinya.
Alvin mulai mendekatkan Gulungan Spageti di garpu itu dan menyodorkan nya di mulut Alesya dan memasukkannya secara paksa.
"Ishh ishhh".
"Telen!". Tukas Alvin sambil melototi Alesya.
Ingin sekali rasanya Alesya mencabik cabik wajah Alvin jika saja ini bukan tempat umum.
Alesya mengunyah Malas Spageti di mulut nya itu sambil memasang wajah Masam.
Orang orang di Restaurant tersebut memandangi Alesya dan Alvin bak bintang utama. Semuanya terkekeh melihat dua pemuda ini sibuk bertengkar sedari tadi.
Setelah Suapan terakhir, Alesya langsung meletakkan garpu dengan kasar.
Alvin mengangkat sudut kanan bibirnya tipis.
"Udah kenyang?".
Alesya menatap malas wajah Alvin. Ia tidak menggubrisnya. Ia malah Mengambil Benda pipih di saku celananya.
"Ayok".
Alesya mendongak ketika Lagi lagi Tangan Alvin menyambar Pergelangan Tangannya.
"Ntar dulu kek!".
Alvin menatap datar wajah Alesya dan melihat ke sekeliling.
"Buruan!".Alesya berdecak kesal dan langsung saja menyambar tas nya yang tergeletak di atas meja.
Kedua Remaja itu kini berjalan beriringan dengan tangan yang masih saling menautkan.
Ntah sadar Atau tidak, keduanya membiarkan tangan mereka dalam posisi ini. Keduanya merasa nyaman saat tangan mereka Menyatu.
"Lo tunggu sini, gue mao ambil gitar dulu". Perintah Alvin saat sudah sampai di depan.
Sebelum memasuki restaurant ini, Alvin memang sempat menitipkan Gitar nya kepada Laki laki paruh baya di depan Restaurant tersebut. Bisa di bilang ke satpam.
Alesya melihat ke sekelilingnya dan kemudian ia membuka layar handphone nya.
Tidak lama,Alvin kembali dengan sudah menenteng gitarnya. Lagi lagi Mata Alesya membelalak Karena Alvin menggait tangannya Begitu saja. Tanpa aba aba.
Siapapun yang ada dalam kondisi Alesya mungkin akan mengalami penyakit serangan jantung. Laki laki itu selalu membuat perlombaan Lari dadakan dalam diri Alesya.
Dengan Santai nya, Alvin terus berjalan dengan tangan Kanan memegang gitar dan tangan kirinya terus menggenggam jari jemari Alesya.
Orang orang di sekitar menatap mereka berdua iri. Pasalnya semua pasang mata mengira jika Alvin dan Alesya adalah sepasang kekasih. Bagaimana tidak? Dengan jalan beriringan, Tangan yang terus saling menggenggam,wajah Yang Idaman. Terlihat mereka berdua begitu serasi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Novela JuvenilDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.