bab 23

44.8K 2K 128
                                    

Alesya Anggia putri☝️❤.

SMA karya bangsa menuju 3 minggu lagi ke dalam Prom sekolah.

Semuanya sibuk dengan tugasnya masing masing. Terlebih lagi pada Anggota osis.

Sementara kelas yang lain, mereka juga sibuk mempersiapkan Calon Perwakilan untuk mengisi prom nanti.

"Sya, lo ga latihan?". Ucap Salwa sembari memakan keripik singkong di atas teras pinggir lapangan.

"Latihan apaan?".

"Nyanyi lah! Sama Alvin".

"Males". Jawabnya datar.

"Dih, demi kelas sya, lo udah di kasih kepercayaan juga". Cerca Salwa.

Alesya memutar bola matanya malas.

"Ya gue males! Lagian siapa suruh nyuruh gue yg jadi Perwakilan kelas?".

Salwa terkekeh remeh. Benar juga apa kata Alesya barusan.

Salwa mengedikkan bahunya.

"Rikoo!!!". Pekik salwa saat melihat Sang kekasih melintas di tengah lapangan.

Riko yang sedang berjalan sendiri pun langsung menoleh dan menghampiri Salwa.

"Kenapa zheyengg". Ucap riko sambil memanjakan ucapanya.

"Kamu mah ih ngilang terus! Dari tadi aku cariin juga!". Cerca salwa sambil memanyunkan bibirnya.
Sesekali salwa juga terlihat memasang wajah kesal sambil memakan keripiknya.

"Iya iya maap". Ucap riko sambil mencubit pipi Salwa.

Alesya bergidik geli melihat sepasang sejoli ini malah asik berpacaran di hadapannya.

"Najis".

"Napa lo!". Tukas riko dengan gaya yang di buat buat.

"Yaudaa yu ke kantin, kamu mau makan apa?". Tawar riko kepada Salwa.

"Yaudah ayo!". Jawabnya dengan penuh semangat.

Riko dan Salwa menoleh ke arah Alesya yang kini duduk di teras sambil memasang earphone di telinganya.

Salwa memberi kode kepada riko dengan menatap alesya.

"Biarin aja udah, dia juga udah mao di ajak latihan ama si Alvin". Ucap riko.

Salwa mengangguk ngangguk dan kemudian menepuk bahu Alesya.

Alesya menoleh
"Kenapa?".

"Gue ke kantin dulu ya ama riko".

"Yeehh kambing dasar! Yaudah sono!". Cerca Alesya.

Kini sepasang sejoli itu sudah melenggang jauh meninggalkan Alesya di teras pinggir lapangan.

Untung saja hari ini SMA karya bangsa sedang freeclass. Jadi Alesya bisa bersantai santai dan menenangkan fikirannya.

Merasa bosan,Alesya memilih untuk berpindah tempat.

Kini ia berjalan menuju taman belakang sekolah.

Alesya terus berjalan dengan tetap menatap layar handphone nya.

"Aduhh!".

Saat Alesya sedang berjalan, Ada batu berukuran Sedang yang menghalangi jalannya sehingga Kaki nya sedikit terkilir.

Alesya terus memegangi kakinya yang terasa sakit itu.

Tiba tiba ada seseorang yang membantu memopong tubuh Alesya untuk duduk di kursi panjang sebelahnya.

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang