Cemburu?
"Happy reading!!".
❤"Aaaaa ka Alvin mau kemanaa?". Ucap Tania yang sedari tadi tidak ingin melepaskan Alvin.
"Kaka mau sekolah sayang". Alvin mengucap dengan lembut dan membelai pangkal rambut milik tania yang sedang berbaring.
"Ta-tapi aku mau sama kaka!".
Tania semakin merengek.Alvin bingung, sekarang sudah pukul 06.40
Alvin seharusnya saat ini sudah menjemput Alesya untuk berangkat sekolah, namun tania menjadi penghalangnya."Taniaa, ka Alvin mau ke sekolahnya nak, nanti ka Alvin terlambat". Ucap rita pada Tania.
Tania meneteskan air mata bertanda ia benar benar tidak ingin di tinggal oleh Alvin.
Alvin mengeluarkan nafas nya panjang sambil memperhatikan raut wajah tania yang terlihat sedikit pucat pagi ini.
"Hemm.. yaudah, kamu ikut sekolah bareng kakak ya".
Rangga,dan rita di buat terkejut oleh perkataan Alvin barusan.
"Tania biar sekolah sama saya tante, urusan biaya nanti saya yang bilang ke mamah".
Tania tersenyum girang dan langsung bangkit dari kasur nya.
"Tapi nak- kita udah terlalu merepotkan mu".
Alvin menggeleng dengan senyuman.
"Ngga ko tante, tante tenang aja. Tania bakal bisa sembuh". Alvin tersenyum manis ke arah rita dan rangga bergantian.
"Makasih nak". Rita menitihkan air matanya terharu atas kebaikan Alvin yang lakukan pada keluarganya saat ini.
Meski Alvin terlihat sangat brudal, cuek, dan berpenampilan selalu urakan, ada sisi positif dari Alvin yang berpengaruh sangat besar di keluarga rangga.
"Yaudah, kamu siap siap dulu yaa, kaka tunggu depan". Ucap Alvin mengelus puncak rambut milik tania.
Tania mengangguk antusias dan langsung bergegas ke kamar mandi.
Setelah Tania pergi ke kamar mandi, kini tersisa rangga,Rita dan juga Alvin.
Rangga menghampiri Alvin dan langsung memeluknya.
"Makasih bro". Ucap rangga seraya mengelus elus punggung Alvin.Alvin mengangguk di sertai dengan senyuman.
Namun di fikiran alvin kini sibuk dengan sosok Alesya.
Bagaimana jika nanti Alesya marah karena ia tidak menjemputnya?.***
Alesya kini sedang berada di boncengan motor Kakaknya,Ardhi.
Ia menatap kosong ke arah jalanan. Sedari tadi ia hanya diam entah memikirkan apa.
Ardhi melihat wajah Alesya dari kaca spion.
Ardhi menyusun niat jahil untuk memecahkan lamunan Alesya.Ardhi sengaja mengolengkan motornya dan membuat Alesya sontak kaget dan langsung mengeratkan pelukan nya pada Ardhi.
Ardhi yang melihat itu hanya terkekeh jahil.
"Aaaa ihhhhh nyebelin!!!".
"Lagian lo ngapain si pagi pagi udah bengong bae".
"Itu si Al-". Ucapan Alesya menggantung saat ia menyadari ia akan menyebut nama siapa nantinya.
"Alvin?ga jemput lo?". Kekeh Ardhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Teen FictionDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.