bab 27

44.5K 1.8K 42
                                    

Terima kasih untuk tetap selalu ada:)

Happy reading!!



"Ka, Ko kemaren yang jemput aku ka rangga?". Tanya Tania yang saat ini sedang berada di boncengan motor Alvin.

Alvin sudah menduga duga jika nantinya Tania akan bertanya hal seperti ini.

"Iyaa kemaren Kaka lagi Ada urusan". Jawabnya dengan sedikit berteriak karena sekelilingnya bising dengan suara kendaraan lainnya.

Tania mengangguk ngangguk dan kembali menikmati perjalanan menuju ke sekolah bersama Alvin.

"Sya?kemaren di bawa kemana lo ama Alvin?". Tanya Salwa yang sedang Mengenyam keripik singkong yang tadi ia beli.

Alesya duduk di di teras depan ruang kelasnya sambil menghadap ke arah Lapangan.

"Ke rumah nya".

Salwa langsung saja menghentikan Aktivitas makannya dan memutar tubuhnya menghadap Salwa.

"Mata lo anjir!". Tukas Alesya saat mendapati Mata Salwa yang melotot hebat.

Salwa menormalkan Ukuran matanya dan terkekeh.

"Ehh anjir ngapain lo di rumahnya?".

Ini lah Salwa. Sikap nya yang sangat heboh kadang membuat jenuh Sahabatnya ini.

"Latihan".

Salwa langsung menggeleng cepat sambil menepuk bahu Alesya.

"Ga, ga mungkin kalo lo sama Alvin cuma latihan doang,Pasti ada kegiatan yang laen kan?". Ucap Salwa sambil menaik turunkan Alisnya.

"Apaansi anjir muka lo menyek banget najis!".

Bukannya menjawab,Alesya malah meninggalkan Salwa ke dalam Kelas.

"Anjir".

Bughh!!

Saat salwa akan Mengejar Alesya, Ia malah tertabrak Dada bidang milik Seseorang.

Salwa meringis sebentar dan mengangkat wajah nya melihat laki laki di hadapannya kini.

Melihat wajah laki laki itu, Salwa langsung berdecih Remeh dan menganggap nya hanya Angin lalu.

Namun Saat salwa akan kembali melangkah, Laki laki itu menahan pergelangan tangannya.

"Ngapain si!!".

"Sal, dengerin gue dulu.. ". Ucap riko terdengar memohon.

"Dengerin apaan lagi si? Udah jelas jelas kan lo kayanya lebih milih Dhilla dari pada gue!".

Riko memandangi wajah Salwa nanar.

"Ngga sal, gue cuma-".

"Ngga apaan? Oh yaa! Tenang. Ini bukan salah lo kok. Ini salah gue karna udah brani suka sama lo. Hehe".

Salwa langsung saja memasuki ruang kelas meninggalkan riko di ambang pintu.

Riko mengusap rambutnya kasar setelah menghadapi cercaan salwa barusan.

"Yaudah si bro sabar, lagian elu juga si ngapain pake segalaan centil centil ama si dhilla". Ucap Arles menepuk bahu Riko.

Riko menatap tajam mata Arles.

"Bukan centil goblok! Emang dianye aja yang lagi butuh bantuan!".

Flashback onn.

"Aduhh". Ringis dhilla saat Kakinya terkena batu kerikil yang sempat tidak sengaja ia injak tadi.

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang