bab 13

62.8K 2.5K 85
                                    

"Jangan biarkan kelicikan seseorang menang"

"Happy reading"

"Alesya Anggia putri cabe cabean baru woyyyy gilaa gila kangen gue sama lo lama amat si sakitnya!!". Pekik salwa saat melihat Alesya di ambang pintu.

Alesya menyengir kuda menunjukkan deretan giginya yang putih.
"Hehehe".

"Lo sakit apa si sya ampe kaya gitu?".
Tanya salwa penasaran karena ia belum juga mengetahui sakit yang di derita oleh Alesya.

"Gue cuma kecapean salwaa..". Alibi Alesya.

"Kecapean ko ampe kaya gitu si sya?".

Alesya menaikkan bahunya acuh.

"Oyah, gimna keadaan nyokap lo?".

Alesya langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi datar.

"Gatau".

"Dih aneh lo!".

Alesya kemudian memainkan handphone nya untuk menghindari pertanyaann salwa mengenai orang tuanya.

Kriiinggg!!

Bel masuk pelajaran sudah berbunyi. Seluruh siswa masuk kelas. Termasuk Alvin.

"Dih, tumben tu curut masuk!". -batin Alesya sambil sesekali melirik Alvin.

Alvin berjalan ke arah kursinya. Tepatnya di depan kursi milih Alesya. Alvin membalikkan badan dan menatap Alesya.

Alesya hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Gausa nanya nanya knapa gue tumben masuk kelas, gue masuk kelas karna pacar gue masuk. Makanya gue mau masuk kelas". Ucap Alvin se akan akan ia tau apa yang di dalam fikiran Alesya tadi.

Alesya tertegun mendengar ucapan Alvin.

"Sialan ni engkong engkong!!". -batin alesya lagi.

Alvin kembali menghadapkan tubuhnya ke arah depan. Dan membelakangi Alesya tentunya. Ada seulas senyuman yang sangat tipis di bibir Alvin.

Senyuman yang telah lama tidak terlihat di kehidupannya. Ya! Lebih tepatnya begitu.

"Alesya, tolong ambilkan buku paket bahasa indonesia di perpus ya!". Perintah bu rini kepada Alesya.

Alesya merasa sangat malas. Tapi mau tidak mau ia haru mau.

Alesya bangkit dari tempat duduknya dan baru ingin melangkah, Alesya di kejutkan dengan Alvin yang ikut berdiri.

"Biar saya yang bantu Alesya bu!".

Cerca Alvin pada bu rini.

Bu rini pun mengangguk setuju.
Alvin berjalan melangkah menuju keluar pintu. Sedangkan Alesya terdiam di tempatnya.

"Bu, Alesya gamao kali tuh ambil buku perpus".

"Eh- iya iyaa mau ko". Gelagap tingkah Alesya kini.

"Liat aja ya lo bangke!"

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang