Perempuan pertama yang dia bawa ke rumah.
"Happy reading".
Setelah bel pulang sekolah,Alvin buru buru menuju ke parkiran.
Hal itu membuat teman teman Alvin merasa ada yang aneh dengan sikap temannya.Sedari tadi pagi, Arles,riko,rafel dan sito melihat Alvin yang selalu terus mengembangkan senyum nya tanpa Alasan.
Bahkan kaum wanita di sekolah itu berhisteris saat Seorang Alvino saputra berjalan di sepanjang koridor dengan terus senyum yang kini bukan senyum meremehkan. Namun senyum yang tulus terpancar dari wajah tampan milik Alvin.
"Woyy bos buset dah gue ngeri ama lu dah dari tadi senyum senyum terus lu. Nohh liat fans fans lu ntar pada mimisan melihat ke terlalu tampanan lu". Ucap riko.
Alvin melirik riko,lagi lagi lirikan itu bukan lirikan tajam yang seperti biasanya. Melainkan lirikan yang penuh dengan senyum tulus.
"Yakin lah gue nih pasti si bos lagi kesem sem".
Kini rafel yang menyahut.Tetap tidak ada jawaban dari Alvin selain senyuman.
"Yaude lah ayo pulang".
Melihat teman temannya sudah siap melajukan motor sport meraka, Alvin hanya terdiam masih duduk di sembarang motor orang.
"Dih kan anjir ayo pulang lo nungguin apaan disini!".
"Ga,lo pada duluan aja. Gue ada urusan".
Riko,rafel,arles dan riko saling menatap melemparkan pandangan bertanya.
Rafel menganggukan paham.
"Yaudah kita duluan ya".
Alvin mengangguk pelan dan melihat ke sekelilingnya masih menunggu seseorang yang sedari tadi ia tunggu.
"Alviiinnnn". Suara pekikan itu mampu membuat Alvin menoleh ke asal sumber suara.
Fanya. Yaa!! Fanya yang sedang menghampiri Alvin.
Jika saja Saat ini Alvin tidak sedang menunggu seseorang, Alvin pastinya akan segera melajukan motornya saat mendengar pekikan tersebut.
Alvin melirik malas ke arah Fanya.
"Kamu nungguin aku?".
Fanya menggaet lengan Alvin dan merangkulnya.Alvin melepaskan gaetan tangan fanya secara kasar.
"Gausah pegang pegang gue!".Fanya memanyunkan bibirnya dan menghentakkan kaki.
"Ihhhh kamu tuh ya selalu deh gamau aku pegang, kenapa sihh!!".
Alvin memutar bola matanya malas. Jengah dengan sikap fanya yang menjijikan menurutnya.
Wajahnya yang sedari pagi di hiasi dengan senyuman. Kini senyuman itu harus luntur karena fanya.
Mata Alvin berbinar saat melihat dua gadis yang sedang berjalan ke arah gerbang. Alvin lantas berlari menuju Alesya dan salwa.
Meninggalkan Fanya bersama teman temannya itu.
"Alvinn ihh kamu mau kemanaa!!".
Fanya berteriak kesal saat Alvin meninggalkannya.Namun alvin tidak menjawabnya dan tetap mengejar Alesya dan salwa.
Alesya memutar bola matanya malas saat Alvin menjegatnya.
"Lo pulang bareng gue". Ucap Alvin datar.
"Tuh sal,di ajak pulang bareng!". Ketus Alesya pura pura tidak peka.
Alvin membulatkan matanya. Ia heran apa yang bisa cewek di depannya ini agar tidak ketus lagi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Ficção AdolescenteDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.