bab 26

45.2K 1.8K 115
                                    

Hal yang menjengkelkan itu kembali lagi.

"Happy reading"
♥️

Alesya terus saja berusaha melepaskan cengkraman kuat di pergelangan tangannya saat ini.

Ia tidak perduli seluruh siswa siswi sekolah ini sedang menatap dirinya dan Laki laki itu dengan tatapan berbeda beda.

"Apa apaan si lo!!". Pekik Alesya saat Alvin sudah membawanya ke area parkiran.

Alvin hanya bergeming tidak menjawab.

"Ihhhh mao ngapain si!! Lepasin ga!".

Alesya terus meronta ronta melepaskan cengkraman tangan Alvin.

Alesya sesekali berusaha mendorong tubuh kekar Laki laki di hadapannya ini.

Namun Tenaganya tidak cukup kuat.
"LEPASINNN!!!". Alesya memekik hebat sambil terus berusaha menjauh kan dirinya dari alvin.

Laki laki itu malah hanya tetap terlihat santai.
Ia memandang wajah Alesya datar.

Cupp!

Merasa jengah dengan Rontaan Alesya, Alvin mengecup pipi sebelah kanan Alesya dengan singkat.

"Berisik!". Seru Alvin dengan datar.

Alesya yang tadi nya tidak bisa diam kini ia menjadi seperti terhipnotis.

Pipi nya memerah padam dan menahan malu.

Untung saja saat ini Area parkir terlihat sepi.

Alesya terus terdiam menatap kosong ke depan.
Merasakan Berulang ulang kali pipinya terasa memanas.

Seperkian detik nya,Alvin melepaskan cengkramannya dan Menaiki motor sport nya itu.

"Naek". Perintah Alvin sambil mengenakan helm fullface nya.

Merasa tidak mendapat respon dari Alesya, Alvin berdecak kesal.

"Woy naek!".

Alesya tersentak kaget dan menoleh ke wajah Alvin yang kini sudah di tutupi helm fullface nya.

"Ga!".

Alesya menolak dan mulai membalikkan badan berniat pergi meninggalkan Alvin.

"Naek atau mao gue cium?".

Alesya mengurungkan kaki nya untuk melangkah. Bahkan belum sempat melangkah.

"Lo gila ya?!". Seru Alesya membalikkan badan menghadap Alvin kembali.

"Ck! Naek atau mao gue cium?".

Alesya membulatkan matanya geram.

Tidak mengerti dengan sikap Alvin yang selalu Tidak menentu kepadanya.

"Ga waras!"

Alesya akhirnya menaikki bagian belakang motor sport milik Alvin dengan kesal.

Merasa sudah Aman, Alvin melajukan motornya meninggalkan Area parkiran sekolah.

Selama di perjalanan, Alesya hanya menggerutu kesal dan mengutui laki laki di depannya saat ini.

Di balik helm fullface nya,Alvin mengembangkan senyumnya Saat melihat ekspresi wajah Alesya yang begitu menggemaskan bagi nya dari arah kaca spion.

Angin sore saat ini Memang sangat terasa sejuk di jalanan ibu kota.

Ada sedikit ruang Hati Alesya untuk merasakan kehangatan dan kerinduan yang selama ini ia Rasakan.

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang