Gadis manis ini kini menyandarkan pipi nya di punggung sang laki laki yang sedang memboncengi nya.
Alesya memejamkan matanya menikmati angin sejuk pagi ini.
Grep
Alesya membuka matanya saat alvin tiba tiba menarik tangannya untuk berpegangan dengan tubuh Nya sangat erat.
"Ck".
"Biar ga jatoh".ucap Alvin di balik helm fullface nya.
Alesya hanya menerima perlakuan alvin. Ia tetap mempererat lingkaran tangannya di perut Alvin.
Kedua nya kini tidak mengeluarkan suara lagi. Hanya deruan motor dengan jalanan yang cukup ramai.
Alvin mengarahkan motor nya menuju lingkungan rumah nya.
Tidak butuh waktu lama,Alvin memberhentikan mesin motornya tepat di depan Pekarangan rumah milik nya.
Tanpa di suruh,Alesya sudah turun dari motor dan memperhatikan alvin yang sedang membenarkan rambut nya setelah membuka helm fullface nya.
Alvin melirik sekilas ke wajah Alesya. Nampak Gadis itu sedang memperhatikan dirinya.
Alvin tersenyum jahil dan..
"Ishhh". Sunggut Alesya saat Alvin tiba tiba menarik gemas hidung mancung milik Nya.
"Biasa aja kali neng ngeliatinnya". Ucap Alvin dengan nada penuh Percaya diri.
"Dih gr, siapa juga yang liatin lo!".
"Maling mana ada yang ngaku".
"Lo ngatain gua maling?!". Alesya kini sudah berkacak pinggang.
"Maling hati gue".
Depp..
Alvin memang jago nya membuat gadis di depannya saat ini kehabisan kata kata.
Alvin terkekeh dan kemudian menuntun Alesya masuk ke dalam rumahnya.
"Vin, kenapa sekarang lo jadi sering bucin gini sih?". Tanya Alesya sambil mengikuti langkah alvin.
"Bucin apaan?".
"Ck udik".
"Duduk dulu". Ucap Alvin yang bukan menjawab pertanyaan alesya lebih dulu.
"Alesya duduk di atas sofa berwarna coklat. Sedangkan Alvin, mungkin ia sedang pergi ke kamarnya.
Tidak butuh waktu lama,Alvin kembali datang dengan kaos Polos Putih di sertai celana Santai selutut.
"Gimana gimana?". Tanya alvin sambil duduk di sebelah alesya.
"Gimana apanya?".
"Itu tadi yang bucin".
Alesya nampak mengingatnya sebentar.
"Oh iya! Iya kenapa sekarang lo bucin? Padahal kan dulu lo dingiiiinnn banget kaya es batu".
Alvin terus memandang lekat wajah Alesya dari samping.
"Di ajak ngomong aja kadang kaya ngajak ngomong tembok". Lanjut Alesya dengan agresif.
Alvin masih menatap gadis nya itu dari samping.
"Kalo lo lewat,itu cewe cewe awto pada heboh sendiri".
Alvin mengulas senyum nya.
"Bahkan cewe pada ngejar lo".
"Lo cuek,jutek, absurd, freak, misterius, gajelas, so ganteng....". Alesya menggantung kan kalimatnya di akhir ucapannya dengan menatap Alvin dan menggigit bibir bawah nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Ficção AdolescenteDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.