Sadarkan aku dari semua mimpi buruk ini.
"Happy reading!!"
❤
●●●
Lorong rumah sakit yang saat ini sedang ramai tidak menjadi halang untuk Alvin cepat sampai di ruang UGD.
Ia berlari tanpa memikirkan Alesya yang juga ikut berlari di belakang nya.
Nafas Alesya kini terasa sesak karena sepanjang lorong rumah sakit ia mengikuti Alvin berlari.
Jujur saja ia tidak biasa dengan ini. Ia masih kaget dengan sikap Alvin yang sebegitu panik nya saat mendengar tania masuk rumah sakit.
Saat ini ia benar benar menjadi sulit bernapas. Kepalanya terasa pusing. Pandangan semuanya menjadi tidak jelas. Ia berhenti berlari membiarkan alvin meninggalkannya. Toh Alvin juga seperti tidak perduli dengan keberadaan Alesya yang ikut berlari di belakang nya sedari tadi.
Beberapa Orang orang yang melewati lorong itu terus memperhatikan Alesya.
Tubuh gadis itu bergoyah dengan tapakan kaki yang sudah lemas.
Ia memijat keningnya sebentar untuk menghilangkan rasa pusing. Namun tetap saja kepalanya semakin terasa sakit. Di tambah napas nya yang masih memburu.
Kini wajah nya benar benar terlihat pucat dengan keringat dingin di dahi nya.
Grepp!!
Tubuh Alesya kini sudah di tangkap oleh rio. Jika saja tadi rio tidak tepat datang,Alesya benar benar sudah akan jatuh.
Alesya dan rio benar benar menjadi pusat perhatian di lorong rumah sakit ini.
Alesya seperti setengah sadar. Ia berusaha membuka matanya namun nihil. Tubuhnya terasa sangat lemas.
Rio terkejut dan panik saat darah segar keluar dari hidung Alesya tiba tiba.
"Syaa"
Rio berusaha membangun kan Alesya namun tetap saja Alesya tidak menjawab nya.
Tidak ada pilihan lain,Rio langsung menggendong Alesya dengan cekatan.
"Suss.. suster!".
Rio meneriaki perawat agar membawa brankas untuk Alesya.
Jelas terlihat Dari raut Wajah Rio yang sangat merasa cemas. Ia terus memerhatikan wajah Pucat Alesya.
"Tunggu di luar ya mas". Ucap salah satu perawat saat sudah di depan ruang UGD.
Rio mengusap wajah nya kasar kemudian duduk di kursi tepat di depan ruangan itu. Ia merasa sangat cemas dan sangat gelisah.
Terlebih lagi, Rio memang sudah memendam rasa suka kepada gadis yang saat ini sedang dalam ruangan UGD tersebut.
Sementara Alvin,Ia sudah sampai di depan ruang UGD yang masih tertutup.
Ia mengintip dari bilik pintu kaca tersebut. Di sana ia dapat melihat Gadis yang tengah terbaring di brankas dengan dokter yang sedang menanganinya.
Dahi Alvin Terus mengerut merasakan kecemasan kepada Tania.
"Eh gimana dok?". Tanya alvin saat dokter tersebut telah keluar dari ruang UGD.
"Ikuti saya". Ucap dokter itu sambil berjalan ke arah ruangannya.
Pria paruh baya dengan nametag Dr. Wijaya itu mempersilakan Alvin duduk setelah sampai di ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Novela JuvenilDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.