bab 51

34.9K 1.6K 89
                                    

"Happy reading!!"

●●●



Alvin berjalan lunglai ke arah ruangan Tempat dimana Tania di rawat.
Sejak tadi, ia belum sempat memberi kabar apapun pada keluarga Tania.

Sebelum masuk, Alvin merogoh benda pipih di kantong celananya dan berniat menelfon seseorang.

"Halo,knapa vin?". Ucap seseorang dari seberang telfon sana.

"Sory rang, Tania sekarang di rumah sakit".

Tutt tutt tuttt.....

Tidak ada jawaban lagi dari seberang sana. Sudah pasti yang mendengar kabar ini merasa khawatir saat ini. Mungkin rangga dan ibu nya akan segera datang.

Alvin menghela nafas nya dan masuk ke dalam ruangan Alesya.

Ciittt...

Alvin menatap Tania yang sedang berbaring di atas kasur itu.
Ia sedikit memaksakan senyum nya saat Tania menyadari kedatangannya.

"Udah enakan?". Tanya Alvin sambil mendekat ke Tania.

"Iyaa ka". Jawab Tania dengan senyum simpul.

"Hmmm".

Alvin duduk di samping kasur Tania. Ia mengelus elus rambut gadis itu.
Sebenarnya, ia masih memikirkan Alesya.
Tapi ia harus menutupi semuanya di depan Tania.

"Kan udah kaka bilang, jangan pergi kalo bukan sama aku".

Tania menatap Alvin dalam.

"Eh kamu nya malah ngeyel hmm".

"Gimana mau sama ka Alvin? Ka Alvin sama Alesya terus". Jawab Tania yang langsung membuat Alvin bergeming.

Alvin kembali mengusap surai rambut Tania.

"Oh ya, mau pear?". Ucap Alvin mengalihkan pembicaraan sambil menunjukkan buah pear.

Tania mengangguk dan tersenyum.

Dengan cekatan, Alvin mengupas buah Pear itu dan memotong nya menjadi bagian bagian kecil.

Tania hanya terus memperhatikan Wajah alvin yang terlihat damai menurut nya.

Ia mengulas senyum nya kembali.
Alvin kembali untuk nya.

"Ka". Panggil tania

"Hm?". Jawab Alvin tanpa menoleh ke wajah Tania.

"Ka Alvin.. "

"Iya apa Tania?". Jawab Alvin kini menatap Wajah Tania.

"Emm gapapa hehe". Ucap nya di selingi cengirannya.

Alvin menyodorkan satu buah potongan pear kecil ke dalam mulut Tania. Tentu saja Tania menerima nya dan mengunyah nya tanpa mengalih kan pandangannya dari wajah Alvin.

Alvin yang sadar sedang di perhatikan merasa sudah terbiasa.
Sebenarnya ia merasa risih, tapi karna esa iba nya, ia memilih diam.

Ciiit...

Alvin dan Tania menengok ke arah Pintu.

"Tania..".

Rangga dan ibu nya baru saja memasuki kamar rawat Tania. Mereka berdua langsung menghampiri Tania.
Terlebih lagi rita,ibu tania dan rangga. ia menitihkan air mata nya di dalam pelukannya dengan Tania.

"Kamu kenapa bisa gini sayang?".

"Emmhh.. gapapa mah, mamah disini, nanti toko kue gimana mah?". Tanya Tania memikirkan toko kue kecil milik Mereka.

Alesya-Alvino [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang