"Ini jatuh cinta, atau hanya perasaan sekilas saja?"
Happy reading!!
♥️
Suara pertengkaran terdengar samar samar saat Alvin memarkirkan motor nya di depan Gerbang pekarangan rumahnya.
Ia langsung saja berlari dan Meletakkan helm fullface nya di sembarang tempat.
Fikirannya sudah di penuhi bayang bayang wajah sarah yang khawatir.Plaakk!!
Pipi Alvin kini terasa panas setelah sebuah tamparan mendarat di pipi nya.
Jika saja tadi Alvin telat datang,Mungkin saat ini yang menjadi korban tamparan Bagas adalah sarah.
Alvin menatap tajam Wajah Ayah nya ini dan mengepal keras tangannya.
Di belakang punggungnya, Sarah terus saja menangis dan terlihat lemah."Apa apaan lo anjing!".
Satu bogeman Berhasil Alvin layangkan Di pelipis Bagas dengan keras. Bagas terlihat meringis sakit sambil memegangi pelipisnya.
"ALVIN JAGA SIKAP MU SAMA SAYA!". Suara Bagas meninggi saat melihat Alvin sudah tidak lagi menghormati dirinya.
"SAYA AYAH KAM-"
"LO BUKAN BOKAP GUE!! BOKAP GUE GA SEBEJAT ITU!!".
Suara Tinggi Alvin memotong ucapan Bagas yang sudah memencak kesal.
PLAKKK!!
Satu lagi tamparan mendarat di pipi Alvin begitu saja dalam waktu singkat.
"Udahh nak udahh..". Sarah mencoba menarik tubuh Alvin agar menjauh.
Namun Alvin tidak menggubrisnya. Ia malah tetap kekeh untuk mengajar Bagas saat ini juga.
Bughh!!
Alvin meninju Perut bagas hingga Tubuh laki laki itu terhuyung ke belakang.
Bughh!!
Satu pukulan lagi mendarat di tulang rahang milik Bagas dengan singkat.
"Pergi lo brengsekk!!".
Bagas berdiri lunglai dan menatap Sarah Dengan senyuman smirk nya.
"Gue ga bakal nyerah sebelom kalian hancur!".
Satu kalimat yang Bagas ucapkan sebelum dirinya meninggalkan area rumh besar milik Alvin.
Alvin membalikkan tubuhnya menatap sarah yang sedang terduduk lemas di sofa sambil menderu air matanya.
"Maafin Alvin mah". Gumam alvin pelan kemudian merengkuh tubuh Sarah Hangat.
Alvin memejamkan matanya ikut merasakan kepedihan di dalam hati sang bunda."Kamu ga salah sayang". Ucap Sarah sambil mengangkat pandangannya.
Alvin meraih jari jemari sarah dan menciuminya.
"Ini salah Alvin mah.. kalo Aja Alvin Ga hadir di dunia ini.. mungkin aja mamah ga bakal Sama dia mah, ngga akan".
Kini sebulir air mata berhasil terjatuh dari ujung mata Alvin. Ia selalu menyalahkan dirinya atas kejadian seperti ini.
Sarah menggeleng dengan Tangis yang semakin sendu.
"Ngga nak, ngga.. kalo aja dulu mamah ga ban-"
"Sutttt, mamah jangan bahas itu lagi.. mamah sekarang istirahat aja. Alvin tau mamah capek". Ucap Alvin memotong ucapan sarah Dengan cepat.
Ia menghapus jejak air mata sang bunda dengan tangannya dan kemudian melempar senyum kecut nya untuk menguatkan sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alesya-Alvino [Completed]✔️
Teen FictionDua remaja yang memiliki sifat sangat berbanding terbalik. Sifat menyebalkan dan sifat dingin akan di persatukan di kisah ini. Karna tidak selama nya es batu akan tetap membeku.