Eccendentesiast

238 8 0
                                    

Lihatlah raut wajahnya, amat berseri
Tertawa dengan terbahak
Memukul meja sampai meneteskan air mata
Entah bahagia atau tidak, tidak ada yang tau rupanya.

Meringkuk di sudut kamar terdalam
Melihat memandang ke arah langit-langit kamar
Menghitung domba, agar cepat terlelap melupakan penat
Selamat menjalani hari yang indah walau terasa seperti beban

Berjalan dikerikil panas
Melihat sekeliling dengan tawa yang tak henti

Bukan!

Bukan tak bisa berhenti tertawa seperti orang gila
Semua luka pantas ditertawakan untuk menyembunyikan rasa
Air mata tak keluar,jika tak ada amarah muncul

Anak ini bukan tak tau krama
Melihat dirinya tertawa

Sungguh malang!

Ntah sudah kering atau memang sudah tak ada kesempatan untuk berduka, karena luka selalu menganga

WhelveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang