Aku ada dalam ketepurukan
Seseorang menyayangiku dengan segala paksaan
Mentari pagipun tak ingin lagi memasuki celah jendela kamar
Seperti rasanya ditinggal bersama alkamarKala itu aku menghirup napas dalam
Dengan khayal yang tak terbendung malam
Dia datang dengan segala persiapan
Datang untuk pamit pulangKini, masih dengan kata sendiri
Merasa sepi jika ramai yang menemani
Doa disepertiga malam tidak ada yang terjalan
Mungkin Tuhan lupa, bahwa aku akan kembali meminta walau tak mempan
KAMU SEDANG MEMBACA
Whelve
PoetryTulisan-tulisan klise yang datang pada saat yang tidak tepat, dan terlintas begitu saja. Ungkapan hati yang sudah hitam, gelap dan tak ingin seorang pun tahu apa yang ia rasakan, kecuali dari tulisan diam-diam. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎...