“Aku suka senyummu, namun aku juga membencinya.”
“Mengapa?”
“Aku menyukai senyummu karena memang indah, dan aku juga membencinya karena akan selalu terngiang di pikiranku ketika kita tak bersama.”
“Kau ingin meninggalkanku? Sangat jauh kah, sampai kau bilang seperti itu?”
“Ngga sayang, itu hanya pemikiran pahitku padamu. Aku takut, aku pergi terlalu jauh dan tak tahu arah pulang. Tapi aku percaya, jika kau rumahku, aku akan kembali padamu.”
![](https://img.wattpad.com/cover/119821496-288-k388472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Whelve
PoetryTulisan-tulisan klise yang datang pada saat yang tidak tepat, dan terlintas begitu saja. Ungkapan hati yang sudah hitam, gelap dan tak ingin seorang pun tahu apa yang ia rasakan, kecuali dari tulisan diam-diam. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎...