Apa ini sudah saatnya?
Saat dimana bumi menyerah dengan tingkah laku manusia
Saat dimana langit bergemuruh marah menyaksikan kebiadaban
Saat dimana semua rasa tidak lagi sama dan ketakutan terjadi dimana-mana.Apa ini sudah saatnya?
Untuk kembali menata hati yang pecah bak kaca yang rentan
Untuk berserah dan memohon pertolongan pada yang Esa
Untuk menyatakan bahwa semuanya sudah usai dan kamu sudah terlambat.Apa ini sudah saatnya?
Hal-hal yang ditakutkan semua orang terjadi
Hal-hal yang selalu menghantui kini mulai perlahan hadir
Hal-hal yang sudah ditulis oleh penulis dengan sangat baik—akhir yang terbaik.Apakah ini sudah saatnya?
Saat kaki begemetar takut merasakan amarah semesta
Untuk mengucapkan kata maaf dan selamat tinggal
Hal-hal yang memang sudah jelas hadirnya, tapi dihiraukan tandanya.Mungkin, sampai saat ini
Aku menarik napas
Dengan dalam dan tenang
Membawa luka lama yang kembali menganga
Menarik perhatian hadirnya
Menyapa dengan hangat
Dan berpeluk dalam kehangatan
Memejam dalam hangatnya
Tertidur di heningnya malam
Berharap terbangun di Padang pasir luas
Dengan seseorang menanti
Untuk memberi pelukan
Selamat datang.
“Kamu sudah melalui hal-hal baik. Kamu hebat. Kamu kuat. Terima kasih sudah bertahan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Whelve
PoetryTulisan-tulisan klise yang datang pada saat yang tidak tepat, dan terlintas begitu saja. Ungkapan hati yang sudah hitam, gelap dan tak ingin seorang pun tahu apa yang ia rasakan, kecuali dari tulisan diam-diam. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎...