Sebuah raga yang tak mampu berlari
Kaki yang lelah untuk berjalan lagi
Menyalahkan sebuah takdir ilahi, dengan tak memiliki rasa hatiKupejamkan mata, melihat seseorang di pelukan
Berderai air mata, meminta maaf kepada yang maha kuasa
Cinta kasih yang tak pernah cukup, membuat perilaku semakin menjadiBerbisik di keheningan malam; bahwa aku sendirian
Melihat luka yang tak sanggup di tutupi
Tak terlihat, namun mengalir darah segarTak cukup, sebuah kalimat "Kau pasti baik-baik saja"
Depresi oleh dirinya sendiri; yang membuat susahnya diri
Membutuhkan sebuah genggaman, untuk mengetahui sebuah keajaibanKini, berdiri sebagai pencundang yang meminta belas kasihan
Layaknya raga tak di beri jiwa yang aman
Selamat malam dan selamat tinggal; kenangan jiwa yang akan terkenang

KAMU SEDANG MEMBACA
Whelve
PuisiTulisan-tulisan klise yang datang pada saat yang tidak tepat, dan terlintas begitu saja. Ungkapan hati yang sudah hitam, gelap dan tak ingin seorang pun tahu apa yang ia rasakan, kecuali dari tulisan diam-diam. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎...