Aku ada di bawah pasang-pasang mata. Tak ada yang menhakimi atau tak ada yang perduli. Aku terpenjara. Kaku, tak bisa bergerak, melihat semuanya berjalan tak sesuai rencana.
Dingin. Hujan turun dengan deras. Aku kesepian. Berjalan menuju arah yang tak terbatas. Namun, aku tak bisa melanggar batas.
Peluk aku. Sekali saja. Jangan dilepas. Atau aku akan menemukan jasadku dalam kesendirian. Tolong aku.
Aku terpenjara. Dingin. Peluk aku. Aku hanya membutuhkan satu. Saat ini. Bukan kamu. Dukungan. Kala aku kembali mendapat kesempatan. Kala mataku terbuka setelah tertutup sekian lama. Aku. Butuh. Sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whelve
PoetryTulisan-tulisan klise yang datang pada saat yang tidak tepat, dan terlintas begitu saja. Ungkapan hati yang sudah hitam, gelap dan tak ingin seorang pun tahu apa yang ia rasakan, kecuali dari tulisan diam-diam. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎...