Aku tidak tahu seberapa mengerikan dunia ini—yang sudah menjadi rahasia tetaplah jadi rahasia.
Aku tidak tahu seberapa mengenaskannya semesta saat ini—entah berapa banyak yang sudah tumbang.
Aku tidak tahu seberapa parah waktu yang menyakitkan ini—aku harap cepat usai.
Someone said, “Cepatlah berlalu agar kita dapat memulai kisah baru di lembaran baru, bukan kisah biru.”
Lekaslah sembuh. Aku menunggu. Dibalik tembok putih kusam dinding rumahmu dan aku—tempat persembunyian kita dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whelve
PoesíaTulisan-tulisan klise yang datang pada saat yang tidak tepat, dan terlintas begitu saja. Ungkapan hati yang sudah hitam, gelap dan tak ingin seorang pun tahu apa yang ia rasakan, kecuali dari tulisan diam-diam. 𝐾𝑎𝑚𝑢 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎...