#17: Rekayasa Konflik

114 37 7
                                    

"Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan orang terdekatnya."

---Sun Tzu---

❤️❤️❤️


Ini sudah ke sepuluh kalinya Dya membuka dan menutup laman pencarian di ponselnya. Hanya untuk mencari arti satu kata yang sejak beberapa hari lalu sangat mengganggu pikirannya.

Playgirl.

Hasil pencariannya itu ia salin di sebuah kertas yang sebelumnya sudah tertulis hasil pencariannya menggunakan kamus. Total semuanya hampir mencapai dua halaman.

"Emang kita ada PR Bahasa Inggris, Dy?" tanya Jonas keheranan. Ia sempat melirik kertas yang ditulis Dya. Wajahnya sudah pucat pasi karena kalau benar ada PR, ia belum mengerjakan sama sekali.

"Oh, ini. Aku cuma mau nambahin kosakata pribadi aja." Dya menanggapi dengan tersenyum, kemudian kembali serius dengan tulisannya.

"Ngagetin aku aja." Jonas mengembuskan napas lega.

Dya melirik sekilas ke arah Jonas yang sedang asyik mendendangkan lagu entah apa sambil memukul-mukul pelan mejanya sendiri. Gadis itu kemudian berpikir tidak mungkin menanyakan hal ini kepada Aksa. Ia bisa curiga dan bertanya yang macam-macam.

Lalu mata Dya juga sempat melirik ke arah bangku Ega yang kosong. Gadis itu entah ke mana. Dya terlalu asyik dengan pencariannya sehingga tidak sadar teman sebangkunya pergi. Kehadiran Jonas saat kelas nyaris kosong itu terasa seperti angin segar baginya.

"Eh, Jon. Aku mau tanya dong."

"Tanya apa?" Jonas langsung terduduk kalem di bangkunya, tetapi menghadap ke belakang.

"Menurut kamu, playgirl itu kayak gimana?"

Sempat terlihat kernyitan di dahi Jonas usai mendengar pertanyaan Dya. Jelas ia keheranan karena mendapat pertanyaan seperti itu.

"Dy, aku mau jujur loh sama kamu." Jonas agak mencondongkan tubuhnya ke arah Dya kemudian berbisik. "Kamu gak playgirl, kok."

Seketika Dya tertawa terpingkal-pingkal. Ia merasa lucu dengan mimik wajah Jonas yang terlihat serius juga merasa dirinya di atas angin karena ada yang menyebutnya bukan playgirl. Seolah menegaskan julukan itu memang salah alamat jika ditujukan kepadanya.

"Aku nanya bukan untuk maksud itu, loh." Dya masih menyelesaikan sisa tawanya.

"Terus?" tanya Jonas dengan wajah melongo.

"Kan aku bilang tadi, lagi nambah kosakata. Ya pengen tau aja pendapet orang lain. Gak usah serius gitu juga." Dya masih terkekeh setelahnya.

Jonas menggaruk-garuk kepalanya sendiri dengan salah tingkah. Lalu setelahnya ia ikut terkekeh.

"Coba, setau kamu playgirl itu gimana kalo dari sudut pandang cowok? Apa sama kayak sebutan playboy kalo dari sudut pandang cewek?" Dya kembali dengan pokok pembahasan mereka.

"Ya sama aja sih sebenernya. Cuma kalo menurut aku sih, kalo playgirl itu kesannya agak gimana gitu. Soalnya kan cewek mainin banyak cowok. Kesannnya pasti negatif, Dy."

"Nah, definisi mainin cowok menurut kamu apa, Jon?"

"Punya cowok lebih dari satu atau jadian sama satu cowok, tapi dia masih hubungan sama cowok lain meski tanpa status."

Dya merotasikan bola matanya, tampak berpikir. Sepertinya penjelasan Jonas sejalan dengan penemuan-penemuannya tentang definisi playgirl menurut beberapa versi.

[END] Dopamin LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang