story by archiletta
Jennie POV
Cafetaria sekolah ramai seperti biasanya. Aku, Jisoo, Lisa dan Rose untungnya kebagian tempat duduk favorit kami yaitu di pojok dekat jendela yang mengarah ke taman di lantai satu. Saat kami sedang berbincang-bincang tentang brand make up yang disukai oleh Lisa, tiba-tiba Jisoo memotong obrolan karena memanggil namjachingu-nya, Seokjin sunbae.
"Oppa! Duduk di sini saja..." ucap Jisoo sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.
Kebetulan deretan meja kami memang masih cukup untuk 4 orang. Dengan senang hati Seokjin sunbae langsung duduk di sebelah Jisoo. Kedua temannya yang lain pun mengikuti, menempati kursi kosong yang masih tersedia.
"Eoh? Min Yoongi Sunbae.. tanganmu kenapa?"
Deg!
Pertanyaan Lisa itu membuat perasaan bersalahku yang sempat menghilang sesaat tadi pagi muncul kembali. Aku melirik pria itu, mendapati bahwa perban katun melilit sebelah tangannya.
"Tangannya terkilir karena kemarin ia nyaris terserempet motor," jawab Hoseok sunbae, mewakili Min Yoongi. Pria itu memang selalu tidak banyak bicara. Teman-teman Seokjin sunbae lumayan sering mengobrol dan berkumpul dengan kami berempat, tetapi Min Yoongi itu biasanya lebih banyak diam dan hanya menjadi pendengar.
"Ommo! Kau terserempet motor? Ottokhae.. bukankah tim basket akan ada pertandingan antarsekolah ya?" kali ini Rose yang bertanya. Nada suaranya terdengar prihatin.
Benar juga! Akan ada pertandingan basket antarsekolah akhir pekan ini. Dan Min Yoongi merupakan shooting guard andalan tim basket sekolah kami.
Aku meremas-remas tanganku gelisah. Rasa bersalahku semakin besar. Bagaimana ini? Dengan kondisi seperti itu, mana bisa ia ikut dalam pertandingan.
"Mau bagaimana lagi. Yoongi tidak akan ikut," ucap Seokjin sunbae sambil mengaduk sup di mangkoknya. "Pelatih basket sempat memarahinya tadi, mengatakan bahwa dia ceroboh dan tidak berhati-hati menjaga dirinya."
"Sunbae, aku benar-benar turut prihatin. Padahal itu pertandingan yang penting untuk tim basket kita," Jisoo menatap teman sekelas namjachingu-nya itu dengan sedih.
Selanjutnya mereka semua mengucapkan kata-kata untuk menyemangati dan menghibur Min Yoongi. Aku? Aku hanya mampu terdiam karena tidak tau harus berkata apa. Kalau saja mereka tau Min Yoongi cedera gara-gara aku.
Kemarin, sewaktu aku pulang dari sekolah. Aku sempat mampir ke tempat peminjaman komik. Aku tidak sengaja bertemu dengan Min Yoongi di sana. Namun, kami bahkan tidak menyapa satu sama lain. Dia hanya menatapku untuk beberapa detik, kemudian kembali sibuk memilih komik di rak. Karena dia memilih bersikap dingin, jadi aku juga hanya mengabaikannya. Tapi siapa sangka jika setelah itu dia menolongku?Saat aku keluar dari tempat peminjaman komik, sebuah motor melaju kencang. Beruntungnya, seseorang menarik tubuhku sebelum motor itu menabrakku. Sialnya, orang itu yang justru terserempet dan terluka. Dan ya, orang itu.. Min Yoongi. Tubuhnya oleng ke aspal dan sebelah tangannya pun cedera. Aku bahkan teralalu shock untuk menolongnya. Bilang terima kasih padanya pun tidak sempat kulakukan. Pemilik tempat rental komik dan beberapa orang lah yang menolong Min Yoongi dan membawanya ke klinik.
"Aku sudah selesai," suara Min Yoongi yang tiba-tiba itu membuyarkan lamunanku tentang kejadian kemarin. Ia bangun dari kursinya dan hendak bergegas. Padahal makanan di nampannya masih utuh.
"Yha! Apa-apaan.. kau bahkan tidak makan sedikitpun," Hoseok berseru sembari tangannya menahan Yoongi.
"Aku tidak begitu nafsu makan. Aku duluan ya. Ingin ke ruang musik," pamit pria itu tanpa mempedulikan kedua temannya yang menyuruhnya menghabiskan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Yoonnie Tale
RomanceHello shippers! Welcome to the world of Yoonnie. Prepare yourself and fasten your seat belts. Don't forget to also prepare your heart. Be careful, you will fall in love much and more with this gummies couple. Reading this story will give you side...