49 - Mirror

489 80 14
                                    

Written by smurfYoonnie 

🖤🖤🖤

'Cause it's like you're my mirror

My mirror staring back at me

Cinta itu buta, cinta itu gila. Dua kalimat itu sangat pas untuk menggambarkan bagaimana kedua insan ini merasakan jatuh cinta untuk satu sama lain. Apa yang membuat mereka bisa jatuh cinta sampai segila ini?

Tampang? Sikap? Materi? Atau hanya karena terlalu sering bersama?

Semuanya dimulai ketika kedua orangtuanya semakin sering pergi keluar kota untuk mengurus pekerjaan. Tapi Jennie tidak sendirian karena dia ditemani oleh seorang lelaki yang ia sebut sebagai 'kekasih'. Mereka tinggal berdua di rumah itu. Jennie, bersama dengan Yoongi.

Tak ada yang aneh jika saja malam itu keduanya tidak tidur dalam satu kamar, bergelung dalam satu selimut yang sama dengan saling memberikan pelukan hangat.

Tidak, mereka berjanji untuk tidak melakukan sejauh yang orang lain pikirkan. Hanya sekedar satu dua kecup untuk pemanis ditiap malamnya. Ya, hanya itu, tak boleh lebih.

"Siapa kau?"

Yoongi menatap pantulan dirinya didepan cermin setelah ia membasuh wajah. Ia dapat melihat sudut matanya yang tertarik ke atas bagaikan mata seokor kucing. Namun yang ia lihat bukanlah dirinya, melainkan seseorang yang tidak asing baginya.

"Berhenti brengsek!" Tangannya meninju sisi cermin. Masih waras untuk tak meninju tepat pada cerminnya.

Yoongi memejamkan mata, mencoba untuk menahan gejolak emosi yang ingin ia keluarkan dari dalam dirinya. Hingga akhirnya memilih untuk segera keluar dari kamar mandi, juga menghindari pantulan dirinya dalam cermin yang terus saja mengejeknya.

"Eoh, Oppa, kau sudah selesai mandi?"

Jennie, gadis cantik dengan senyum gusi yang mirip dengan milik Yoongi itu menyambut dengan hangat. Yang kemudian kembali sibuk dengan masakannya yang belum ia selesaikan.

Yoongi menatap punggung mungil itu, kemudiam melangkahkan kakinya mendekat pada gadis itu. Memeluk si gadis dari belakang, menghirup aroma strawberry yang menyegarkan dari rambut gadis kesayangannya.

"Na baegopa."

Jennie tersenyum geli mendengar ucapan Yoongi yang berbisik di telinganya.

"Ya, aku tau kau lapar, makanya aku menyiapkan sarapan untukmu. Sekarang kau tunggu saja di kursi ya, aku akan menyiapkannya dengan cepat." balas Jennie.

Namun bukannya menurut, lelaki itu malah semakin mempererat pelukannya juga menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Jennie.

"Aigoo, bagaimana aku bisa memasak jika kau memelukku dengan erat seperti ini." Jennie berdecak, dengan jahil tangannya mencubit lengan Yoongi yang melingkarinya.

"Uh, sakit." Yoongi menegakkan kepalanya, menatap wajah sang gadis yang berada 5cm dengan wajahnya. "Baiklah aku akan menunggu di kursi." ucap Yoongi. Satu kecupan ia berikan di pipi Jennie sebelum melepas pelukannya, dan beralih untuk duduk di kursi dibalik meja bar.

Menikmati aroma masakan yang menguar ke seluruh penjuru dapur sembari menonton Jennie yang lihai memasak dengan apron merah bermotif daisynya, adalah kegiatan pagi hari yang menjadi favorit Yoongi.

"Kau ada kelas pagi hari ini?" tanya Yoongi yang baru menyadari pakaian yang rapi dibalik apron Jennie.

Makanan yang masih ada didalam wajan itu Jennie tumpahkan dengan hati-hati pada dua piring yang sengaja ia simpan disana. Nasi goreng kimchi untuk sarapan pagi ini.

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang