43 - Drama Agustusan

460 107 16
                                    

Written by : _naafl

🖤🖤🖤

Bel sudah berbunyi semenjak lima belas menit lalu. Namun pemuda berkulit pucat itu masih asyik mendengkur keras-keras di ranjang UKS tanpa takut di tegur dokter sekolah. Ah tentu saja, bahkan dokter sekolah pun sudah jengah memperingati pemuda bernama lengkap Yoongi Putrajaya itu untuk tidak sembarangan tidur di UKS jika tak punya keluhan sakit.

Bisa saja Yoongi malah keterusan menginap sekalian di sekolah jika tak ada Hoseok Bakti atau kerap di sapa Hoba,- singkatan nama panjangnya,- yang berbaik hati untuk membangunkan.

"Yoon, bangun Yoon. Udah sore." ucap Hoseok sembari menepuk pundak sobat sekelasnya itu. Tidak ada tanda-tanda akan bangun, Hoseok beralih menekan kuat-kuat hidung Yoongi.

"Nggh, bentar Bun, semenit aja." Dengan suara bindeng lantaran hidungnya di pencet, Yoongi menjawab. Membuat Hoseok mengernyit tidak suka.

'Ganteng gini masa di panggil Bunda? Ngaco nih si Yoongi.' batin Hoseok. Di dukung perasaan kesal, kembali ia pencet kuat-kuat hidung Yoongi. Membuat pemuda pucat itu kesusahan bernapas dan langsung bangun terduduk.

"Anjir! Mau gelut lo? Ayoklah, lapangan luas!" seru pemuda pucat itu jengkel sambil memasang ancang-ancang seakan mau memukul Hoseok saat itu juga. Walau tak benar-benar ia pukul, sih.

Hoseok sendiri bodo amat, pemuda satu itu membenahi posisi tas ranselnya dan berjalan keluar UKS setelah merasa tugasnya untuk membangunkan Yoongi sudah selesai. "Dahlah ya, gue balik dulu." pamitnya sebelum Yoongi menarik buru-buru kerah bajunya.

"Si Namjoon udah balik?"

Hoseok merotasi mata jengah. 'Mulai dah.' batinnya sambil berbalik.

"Udah. Kenapa gak langsung nanyain si Jennie sih? Modus banget nanyaain Namjoon segala."

Yoongi cengengesan, menguap sebentar dan beranjak memakai sepatu miliknya sebelum menyambar ransel. "Ya, ini tuh bentuk perhatian kepada capar."

"Capar apaan? Mau pecelan lo?"

"Calon kakak ipar." Jawab Yoongi sambil menepuk sekali pundak Hoseok dan berlalu. Meninggalkan Hoseok yang menggeleng tak percaya di belakang.

"Belum nyerah juga si Yoongi. Segitu sama Namjoon kagak di restui. Lagian gue kasian sama Jennie, cantik gitu masa punya pacar kebo macem Yoongi? Mending sama gue kan ya?" monolog Hoseok dengan nada bercanda, "Enggaklah. Ayang Rose mau dikemanain ntar? Hehe."

🖤🖤🖤

Begitu keluar dari ruang UKS, Yoongi kembali menguap lebar. Mengacak-acak surai hitam yang memang sudah berantakan, Yoongi menutuskan berhenti sejenak. Merapikan rambutnya dan mengeluarkan tissue basah merek C*s**n B**y yang untungnya selalu sang bunda selipkan di tas bagian depan untuk membasuh wajah. Terlalu malas sekedar berbalik ke kamar mandi yang hanya berjarak empat ruang dari UKS.

Berkaca melalui layar ponsel, Yoongi tersenyum puas. 'Bunda ngidam apa sih? Kok gue bisa ganteng mulus gini?' batinnya narsis. Tentu saja Yoongi tak akan mengucap kalimat itu keras-keras. Bisa rusak image cool-nya.

Setelah merasa puas, Yoongi kembali melangkah santai untuk segera menuju parkiran. Namun kembali urung ketika tanpa sengaja ekor matanya melirik ruang kelas 11 IPA 2. Dimana masih ada beberapa siswa yang menetap di kelas. Seperti tengah mendiskusikan sesuatu.

Tapi bukan itu yang membuat Yoongi mau menghentikan langkah. Alasannya adalah gadis blesteran bermata kucing yang nampak kebingungan dan berusaha menolak entah apa.

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang