42 - Kalah

497 111 8
                                    

Written by Kamelzy1

Hii! We're back with little Yoonnie!

🖤🖤🖤

Jennie baru saja selesai mandi ketika Lisa, Jeka, dan Rose memanggilnya di depan rumah. Suara panggilan itu semakin lama semakin kencang membuat gadis kecil itu mengerang kesal dan berteriak balik.

"BENTAR ISH! MASIH DIIKETIN RAMBUT NIH!" ucap gadis itu sembarangan membuat Ibu Jennie yang sejak tadi menguncir rambut anaknya itu terkekeh kecil.

"Rambutnya masih diiket sayang," ucapnya kembali terkekeh. "Suka banget ngomong kebalik-balik."

Setelah itu tak ada suara panggilan lagi dari luar rumahnya membuat Jennie merasa lega sekaligus bingung. Teman-temannya itu jarang sekali langsung menuruti perintah Jennie tanpa membuat kejahilan lebih lagi.

Beberapa menit setelahnya, kesunyian itu terjawab dengan kedatangan Yoongi yang masuk ke dalam rumah Jennie sambil mengucap salam. Bocah berumur 12 tahun itu menatap Jennie yang masih dirapikan rambutnya oleh ibunya sendiri.

"Makanya, gak usah punya rambut panjang-panjang," komentar Yoongi dibalas lirikkan sinis oleh Jennie.

"Yang lain kemana? Gak disuruh masuk?"

"Aku usir," balas Yoongi polos. Jennie menatap anak itu tak percaya, "Habis kubilang kalo lombanya udah mulai, mereka langsung kabur ke lapangan kok. Jadi kamu ditinggal."

"Ha?!" kesal gadis itu tak percaya. "Bu! Cepet ish! Kemaren kata Kak Seokjin lomba pertama tuh lomba lari!" ucapnya terdengar ingin segera lari dari tempat itu.

"Bentar duh! Kalo ini berantakkan lagi Ibu gak bakal biarin kamu ke tempat lomba loh!" balas Ibu Jennie membuat gadis itu terdiam dengan bibir merucut maju. "Tuh, Yoongi aja santai kok."

"Ish! Dia mah gak punya semangat idup, mana mau dia ikut lomba."

Yoongi menatap kawannya itu tak percaya, "Kalo aku ikut juga aku bakal menang ya! Kakimu pendek juga."

Ibu Jennie tertawa mendengar hal itu sedangkan Jennie langsung beranjak berdiri setelah mengucap makasih dan berpamitan pada ibunya. "Tapi lariku laju ya!" kesalnya pada Yoongi.

"Bu! Yoon pergi dulu ya, assalamualikum!" hebohnya lalu pergi meninggalkan rumah itu dan berlari. "Ayo sini buktiin!"

"Heh! Tunggu!" kesal Jennie ikut berlari mengejar Yoongi.

Perjalanan menuju lapangan yang seharusnya bisa ditempuh dengan melewati 3 rumah saja kini benar-benar terasa jauh karena Yoongi memilih jalur memutar dan Jennie mengejarnya di belakang.

Keduanya mengatur napas yang memburu ketika sampai di lapangan dan bertemu dengan Seokjin –salah satu panitia lomba disana. Pemuda yang masih SMA itu menatap Jennie yang Yoongi yang baru datang dengan napas yang tak teratur.

"Yoongi, Jennie? Mau ikut lomba lari gak? Masih cukup buat dua orang ini?" ucap pemuda itu menatap kedua anak kecil yang baru saja datang menghampirinya.

Jennie dan Yoongi mengangguk cepat mendengar hal itu. Seokjin langsung membawa keduanya ke garis start dan bersampingan dengan Jeka, Lisa, Taehyung, dan Jimin. Di sisi kanan barisan itu, ada Hobie yang membawa bendera dan bersiap mengibaskannya.

Seokjin di samping Hobie mulai menghitung mundur dan membunyikan peluit pertanda perlombaan itu dimulai. Jeka berlari lebih cepat dan langsung mendahului Lisa, sedangkan di belakangnya ada Taehyung dan Jimin yang juga berlari tak kalah kencang.

Di bagian belakang lagi, ada Jennie dan Yoongi yang berusaha berlari kencang namun gagal karena mereka terlalu lelah. Keduanya sampai di garis finish, namun ketika harus kembali ke garis start lagi, mereka terdiam menyadari bahwa Jeka dan Lisa telah sampai lalu di susul Jimin di belakangnya, setelah itu Taehyung.

Dengan itu, Jeka, Lisa, dan Jimin dinobatkan sebagai juara 1, 2, dan 3 sedangkan Taehyung mendapatkan juara harapan.

Jennie menatap kesal Yoongi di sampingnya dan hanya dibalas tatapan polos oleh Yoongi. "Kena—AKH!" jerit anak itu tiba-tiba karena Jennie menjambak rambutnya dengan keras dan tak ingin melepaskannya.

"GARA-GARA KAMU, AKU KALAH YOONGI!! RAGARA KAMU!" amuk gadis itu terus menjambaki rambut Yoongi.

Anak-anak mengerumuni pertikaian Yoongi dan Jennie. Taehyung dan Hobie menjadi tim hore agar perkelahian itu semakin panas, Rose dan Jimin mencoba melerai keduanya, sedangkan Lisa dan Jeka hanya diam sambil memakan permen karena tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"ADOH! SAKIT INI!" kesal Yoongi mencoba melepas jambakkan Jennie dari rambutnya namun tak pernah berhasil.

"Heh! Aduh! Sudah-sudah!" Seokjin akhirnya melerai kedua bocah itu dengan mengangkat Jennie dan melepaskan tangan gadis itu dari kepala Yoongi sedangkan Yoongi mengusap kepalanya yang terasa panas dan menatap kesal Jennie yang kini ada di gendongan Seokjin.

Anak itu terdiam ketika menyadari Jennie menangis. Padahal dia yang harusnya marah karena kepalanya bisa botak akibat amukkan Jennie, namun gadis itu malah menangis semakin keras bahkan setelah Seokjin menepuk punggung Jennie dan mencoba menenangkannya.

Saat Jennie akhirnya agak tenang, Seokjin menurunkannya lagi. Yoongi mendekat, mencoba menatap Jennie yang masih terisak dengan mata yang masih merah karena habis menangis. "Kak Jin, boleh ikut lomba lagi gak? Kita urutan terakhir aja," ucapnya pada Seokjin.

Pemuda itu menatap Yoongi kecil tak paham. "Kenapa?"

"Biar aku sama Jennie bisa lomba lagi, kita tadi kalah bukan karena lambat, tapi karena capek habis lari-larian. Lagian," anak itu tertunduk tak berani menatap Seokjin. "Yang ngajak Jennie lari-larian juga tadi aku."

Seokjin terkekeh mendengar hal itu, "Boleh kok, boleh." Pemuda itu tersenyum tipis, dia lalu melirik Jennie yang masih mencoba menghentikan tangisannya sendiri dan Yoongi yang masih menunduk takut sambil mengusap kepalanya sendiri. "Jennie mau ikut lomba lagi?" tanya pemuda itu dibalas anggukkan kecil oleh Jennie.

"Kalo gitu minta maaf dulu sama Yoongi ya, tuh liat. Kepalanya pasti sakit banget ragara rambutnya kamu jambak tadi," ucap Seokjin sambil mengusap pucuk kepala Yoongi dan tersenyum pada Jennie.

Gadis kecil itu menatap Yoongi sejenak lalu mengulurkan tangan dan berujar di tengah isakkannya yang susah berhenti. "Hiks, Maaf ya, Hisk!" ucapnya kembali terisak, "Nanti Jennie beliin es deh," lanjutnya membuat Yoongi terkekeh kecil.

Anak itu meraih tangan Jennie dan menjabatnya sebagai bentuk penerimaan maaf. "Kita lomba lagi nanti," ucapnya lalu memamerkan senyuman gusinya. "Maaf juga ya~" ucapnya dibalas anggukkan kecil oleh Jennie.

End
🖤🖤🖤

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang