30 - Pesantren Kilat

751 117 23
                                    

Written by smurfYoonnie

🖤🖤🖤

Setiap pertengahan Ramadhan, sekolah selalu mengadakan kegiatan Sanlat atau Pesantren Kilat, sebelum menyambut libur panjang Idul Fitri. Tiga hari pertama diikuti oleh murid kelas 12, dan tiga hari ini, giliran kelas 11 yang mengikuti kegiatan tersebut, dan tiga hari setelahnya giliran kelas 10. Alasan pemisahan setiap angkatan ini adalah, karena keterbatasan tempatnya. Meski begitu, kegiatan sanlat ini tetap berjalan dengan baik. Bahkan hari ini sudah masuk hari ketiga untuk kelas 11.

Kali ini murid kelas 11 sedang melaksanakan sholat Dhuha bersama. Semua terlihat khusyuk, sebelum akhirnya ketika giliran rukuk tiba, Jennie dan Lisa yang sholat di barisan kedua itu berusaha mati-matian untuk menahan tawa. Alasannya adalah, ketiga teman sekelas mereka yang sholat dibarisan pertama itu saling tertarik karena ujung mukena ketiganya saling bertalian. Membuat mereka bertiga harus kompak dengan gerakan sholat mereka. Dan dengan sabar, harus bertahan dengan posisi tersebut sampai dua rakaat selesai.

Setelah mengucap salam, Jennie dan Lisa tak dapat lagi membendung tawa mereka. Sedang ketiga gadis cantik di hadapan mereka memberikan cubitan dan rengekan kesal pada keduanya.

"Jennie, Lisa, gak lucu tau!" omel Jisoo.

"Gak mau tau, ayo kita tuker tempat! Kita bertiga di belakang kalian aja." Ujar Irene yang diangguki Nayeon.

Jennie dan Lisa masih tertawa sebelum akhirnya bergerak ngesot ke barisan depan, bertukar tempat dengan ketiga teman mereka yang dikenal sebagai Primadona sekolah itu.

"Kalian kenapa ketawa sih? Apa yang udah gue lewatin barusan?"

Jennie dan Lisa melirik sahabat mereka satunya, Rose yang baru saja duduk di samping Lisa.

"Ah, lo sih gak ikut sholat, jadi gak tau kan kalo barusan kita jailin trio primadona."  Ucap Jennie yang disetujui Lisa.

Barusan Rose memang duduk di paling belakang karena dia sedang halangan, dan setelah sholat Dhuha selesai, barulah dia menghampiri Jennie dan Lisa.

Rose melirik ke belakang, dan langsung mendapat tatapan tidak bersahabat dari Jisoo, Irene, dan Nayeon. "Hih, pantesan ada hawa-hawa menyeramkan. Taunya lo berdua bangunin para singa yang tidur."

"Ya gak papa kalau hawa-hawa menyeramkan, daripada hawa-hawa nafsu." sahut Lisa yang sontak saja mendapat toyoran dari sisi kanan dan kirinya.

Ketiganya kemudian tertawa kecil karena takut di tegur anak rohis yang sedang mengawasi dari ujung.

"Berisik mulu ya kalian bertiga."

Jennie menoleh dengan cepat ke sebelah kirinya. Tepatnya ke pintu kaca yang memisahkan antara Jemaah lelaki dan perempuan.

"Dih, bilang aja mau ikut ngerumpi kan, Yoon." Tembak Jennie pada Yoongi yang kepalanya muncul dari balik pintu kaca tersebut.

Yoongi, sahabatnya Jennie itu tertawa kecil, kemudian berucap yakin, "Enggak tuh. Gue punya bahasan yang lebih asik bareng para sohib gue."

"Dih, boong kali ah." sahut Lisa padahal dalam hati penasaran banget.

"Nguping aja kalau gak percaya."

Setelahnya Jennie melirik kedua sahabatnya. "Penting banget apa kita harus tau." Lalu tertawa remeh bersama Lisa. Namun berbeda dengan Rose yang kini menatap Jennie dan Lisa penuh arti.

"Tapi boleh tuh, coba nguping, Jen!"

Dan Jennie lebih memilih menajamkan telinganya disaat teman-temannya yang lain sibuk melipat mukena mereka.

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang