03 - When it Rain's

3.1K 230 75
                                    

Rasanya akhir-akhir ini cuaca di Seoul jadi aneh. Seingat Yoongi, seharusnya sekarang belum masuk musim penghujan. Tapi selama seminggu berturut-turut ini, hujan seringkali membasahi jalanan kota Seoul. Tepatnya, di sekitar sekolahnya.

Suara butiran air yang berjatuhan ke permukaan tanah saling bersahutan dengan musik yang Yoongi dengar dari earphonenya. Yoongi menikmati suara keduanya sampai tak sadar kalau matanya mulai terlelap dengan kepala yang bersandar pada tiang halte.

Namun tak bertahan lama sampai ada satu suara lagi yang menembus indera pendengarannya, bersatu padu dengan suara air hujan dan musik dari earphone Yoongi.

Yoongi melepas earphonenya kasar lalu membuka kedua matanya. Ia mendapati seorang gadis yang selama seminggu ini Yoongi sadari kehadirannya dan seringkali duduk di sebelahnya di kursi halte, tengah bernyanyi dengan suara halusnya.

Dari seragam yang digunakan, Yoongi bisa tahu kalau gadis itu berasal dari sekolah khusus wanita yang tak jauh dari sekolahnya.

Yoongi mendecih, "Pasti menunggu si sialan itu lagi." Ucapnya dalam hati.

Merasa di perhatikan, gadis itu menoleh pada Yoongi. Ia melempar senyum manisnya.

Yoongi sendiri memilih untuk membuang wajahnya, mengacuhkan tatapan dan senyuman dari gadis itu. Hei, mereka hanyalah orang asing yang tak sengaja sering bertemu seminggu ini. Di halte yang sama, dan di tempat duduk yang sama.

"Apa aku mengganggu tidurmu?" tanya gadis itu.

Yoongi ingin mengatakan "Iya!" namun ia memilih bungkam mengabaikan gadis itu.

"Bukankah seharusnya sekarang belum masuk musim penghujan?"

Yoongi melirik gadis di sebelahnya dengan ekor matanya. Kemudian menatap ke sekelilingnya yang sejak tadi memang hanya ada mereka berdua di halte itu.

"Aku bicara denganmu," ucap gadis itu seakan tahu maksud Yoongi.

Yoongi menoleh pada gadis itu, sampai akhirnya mata keduanya bertemu. Yoongi baru menyadari kalau gadis di depannya ini benar-benar cantik. Mata kucingnya mengunci mata Yoongi hingga rasanya ia tak mau melepaskan tatapan itu. Yoongi bahkan tak sadar kalau kini mulutnya terbuka karena terpesona.

"Hei, kau melamun?"

Gadis itu menggerakkan telapak tangannya di depan Yoongi. Membuat Yoongi akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Siapa kau?" tanya Yoongi. Pertanyaan yang selama seminggu ini tertahan di tenggorokannya, akhirnya ia lontarkan juga.

Gadis itu tersenyum, "Kenalkan, namaku Jennie Kim," ucap gadis itu seraya mengulurkan tangannya.

Yoongi menatap tangan itu, lalu menatap sang empunya tangan. Terlihat sekali ia sama sekali tak berniat memperkenalkan diri pada gadis ini. Tapi entah kenapa hatinya seperti menyuruhnya menyebutkan namanya.

"Min Yoongi," jawabnya akhirnya. Namun tanpa membalas uluran tangan gadis itu.

Gadis itu, Jennie, menurunkan tangannya yang diabaikan Yoongi.

"Aku rasa kau sering menatapku setiap duduk di halte ini. Apa ada yang ingin kau tanyakan?"

Yoongi mendecih, apa-apaan gadis ini?

"Hei, simpan rasa percaya dirimu yang keterlaluan itu. Untuk apa juga aku menatapmu? Melirik mu saja aku malas," balas Yoongi. Dan apa yang dikatakannya itu 100% berbohong. Sebenarnya Yoongi memang merasa tertarik dengan gadis di hadapannya ini.

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang