46 - Affection

544 99 6
                                    

Written by _naafl

🖤🖤🖤

"Huh! Aku kesal, jangan ikuti!"

BRAK!

Pintu rumah itupun kembali ditutup secara paksa untuk yang ketiga kalinya sejak pagi tadi. Yoongi pun hanya bisa kembali menghela napas seraya menggelengkan kepala maklum.

Mulai membungkuk untuk membereskan beberapa buku, taplak meja, vas, hingga bantal sofa yang dilempar istrinya ke sembarang arah tadi. Merogoh kantung celananya, Yoongi menekan kontak seseorang yang sudah dua bulan ini ia repotkan.

"Soo, dia marah lagi."

Orang di sebrang sana mendengus, "Ya ya, aku tahu. Aku bisa merasakan betapa marahnya dia dari suara cemprengnya di luar sana yang memanggilku. Kali ini kenapa lagi?"

"Sepele, aku lupa membeli ice cream rasa pizza untuknya." jawab Yoongi sambil mengangkat bahu.

Jisoo terhenyak sesaat sebelum tertawa terpingkal-pingkal. "Astaga, masa ngidam istrimu ternyata merepotkan juga."

"Ya, tapi aku cinta. Tolong jaga dia sampai dia merasa baikkan."

"Heum, terserah kau saja. Kututup, istrimu itu bisa merobohkan rumahku jika aku tidak segera membukakan pintu."

Yoongi hanya menggangguk. Setelah sambungan terputus, ia letakkan ponsel di atas meja yang sudah dibereskan kembali sembari menelpon tadi, pria kelebihan warna putih itu memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celananya untuk berpikir.

"Apa yang bisa kubelikan sebagai ganti ice cream rasa pizza-nya?"

Tatapan mata yang biasanya datar dan tajam itu bergulir dan melembut ketika melihat foto pernikahan yang terpajang besar di dinding. Dimana pipi sang istri yang terlihat merona malu sambil memalingkan muka darinya yang mengecup pipi gembul itu.

Jennie Kim namanya, wanita yang sudah hampir 6 bulan ini menjadi istrinya. Wanita yang awalnya ia kenal hanya sebatas sebagai kasir di sebuah swalayan.

Kesan pertama saat bertemu Jennie tidak begitu baik. Menyebalkan baginya ketika melihat wajah tanpa ekspresi wanita itu ketika melayani pengunjung yang mengantri untuk membayar.

Pertama mata mereka bertemu pun, wanita itu langsung mengalihkan pandang dan terlihat sedikit gemetar tubuh mungilnya, yang mana membuat harga diri Yoongi sebagai pria serasa jatuh seketika karenanya.

Ah, bagaimana tidak? Selama 24 tahun hidup, hanya Jennie yang langsung memalingkan muka setelah menatapnya dengan wajah tanpa ekspresi. Setidaknya first impression para wanita di sekeliling saat menatapnya adalah kagum dan berbinar, bukan malah mengabaikan dan merinding setelahnya.

Sempat terbesit pikiran 'apakah wajahku semenakutkan itu?' dipikiran Yoongi yang langsung ia tepis saat itu juga. Masalahnya Yoongi sangat yakin wajahnya tampan dan tanpa cacat, setara dengan para idol kelas atas di Korea, mirip-miriplah dengan Suga dari BTS.

Maka dari situ, Yoongi sudah bertekad tidak akan mau berurusan dengan Jennie yang menurutnya aneh dan sedikit merepotkan setelahnya.

Apalagi ketika mendengar nada bicaranya yang terkesan ketus saat mengucapkan 'Terima kasih dan silahkan datang kembali'. Seorang kasir seharusnya murah senyum dan mengucapkan dengan nada ramah, bukan ketus dan tidak punya ekspresi selain datar bak triplek.

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang