14 - The First Night

1.7K 143 10
                                    

Written by destiyamin
Makasih sumbangan os nya :)

🖤🖤🖤

Hazel itu menatapnya canggung. Yoongi duduk diam di tepi ranjang dan tampak bingung. Ini menjadi malam pertamanya dengan Jennie setelah meresmikan pernikahan mereka beberapa jam yang lalu. Keduanya sama-sama malu dan tak mengerti harus melakukan apa terlebih dulu.

Yoongi memang memiliki pengalaman yang minim, bahkan bisa dibilang dia tidak punya pengalaman soal perempuan. Tapi bukan berarti dia tidak tahu kalau yang namanya malam pertama, pihak perempuan selalu mengalami rasa sakit yang menyiksa terlebih dulu.

Terima kasih pada Namjoon dan Jimin yang selalu berkomentar soal ini sejak kemarin, ditambah Taehyung memperparah keadaan dengan mendeskripsikan secara jelas tentang bagaimana keperawanan perempuan robek ketika berhubungan intim untuk pertama kali.

Membayangkan apa yang dikatakan teman-teman bodohnya membuat Yoongi takut. Dia tidak ingin menyakiti Jennie. Menurutnya, Jennie sudah cukup tersakiti oleh kelakuannya selama bertahun-tahun, dan dia tidak ingin membuatnya lebih sakit lagi.

"Jennie." Sepersekian detik Yoongi bisa melihat kilatan rasa takut di mata hazel indah milik gadis yang sudah resmi menjadi istrinya itu. Dia menghela napas. "Kalau kau belum siap, aku akan menunggu. Kita akan ... mmm," rona merah menjalari pipi Yoongi, "Melakukannya kapan-kapan," Lanjutnya.

Hening. Keduanya sama-sama terdiam, Jennie tampak bimbang, keningnya berkerut dalam, terlihat sedang berpikir keras dan rona merah muda samar juga tampak mempercantik pipi putih anak CEO terkenal bernama Kim Jiyong. Dia lalu mendesah, menatap gestur samping tubuh suaminya dengan yakin.

Saat Yoongi hendak bangkit menuju ke kamar mandi untuk mengganti pakaian dan siap-siap tidur. Dia terkejut ketika tangan mungil Jennie menepuk pundaknya pelan.

Dia menoleh, " Ya, Jennie?"

"Aku siap, Oppa," Katanya yakin.

"Tapi ... aku tidak mau menyakitimu, rasanya akan menyakitkan untukmu."

Seulas senyum manis yang tersungging di bibir Jennie membuat sesuatu dalam dirinya berdesir. "Di awal memang menyakitkan. Aku akan menahannya, karena ...," Anak Kim Chaelin itu menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi manis yang menggemaskan, dia terlihat sangat malu, "Nantinya akan terasa nikmat."

Yoongi gelagapan. "O—oh. Begitu ya?" Dia mencoba memandang hal lain, kecuali wajah dan ekspresi Jennie yang entah kenapa sekarang begitu menyiksanya.

"Hmmm." Jennie mengangguk

"Jadi ... Bagaimana cara memulainya?"

Mengetahui kebingungan Yoongi yang minim pengalaman soal perempuan, Jennie mendesah. Dia memutuskan untuk membimbing Yoongi, walau dia juga sama sekali tidak punya pengalaman.

Beringsut maju, perempuan yang memiliki mata seperti kucing itu menangkup kedua belah pipi suaminya dengan tangannya, memperhatikan wajah suaminya dengan seksama dan mengaguminya.

Mata gelap Yoongi melebar melihat perbuatan Jennie. Bergantian, dia menatap bibir penuh dan iris hazel sang istri yang tampak begitu menggoda.

Jennie tersenyum. Dia kemudian memajukan kepalanya, mengecup lembut bibir Yoongi penuh cinta, lalu hidung, dan keningnya. Setelah itu kembali ke bibir. Perlahan Min Jennie mulai mempraktekan pengetahuannya tentang hubungan suami-istri yang dipelajarinya dari Lisa, sehari sebelum pernikahan. Dia melumat bibit bawah Yoongi malu-malu.

Ciuman Jennie terlepas. Hazel dan obsidian saling memerangkap selama sepersekian detik. Jennie dan Yoongi saling melempar senyum, kemudian menyatukan bibir mereka untuk memulai ciuman yang lebih bergairah, manis, dan penuh cinta. Saling meraba dan menyentuh kulit pasangan. Satu-persatu kain yang menempel di tubuh mulai terlepas.

Setelah Jennie berbaring di atas tempat tidur dan di bawah tindihannya, Yoongi memadamkan lampu yang ada di nakas samping tempat tidur.

Suara deru napas dan gesekan kulit yang saling beradu mulai terdengar di dalam kamar pengantin baru pasangan Min.

🖤🖤🖤

Esoknya

Terbangun di pagi hari membuat Jennie malu sendiri. Kejadian semalam benar-benar membuat wajah Jennie tidak bisa berhenti memerah. Dia melepas keperawanannya untuk sang suami tercinta, entah kenapa Jennie merasa begitu bangga dengan kenyataan itu.

Melirik suami yang masih terlelap sambil memeluknya di samping, Jennie berusaha turun dari tempat tidur untuk mencuci muka dan menyiapkan sarapan.

"Mau kemana?" tanya Yoongi tiba-tiba. Matanya masih terpejam.

Jennie tak bisa turun karena Yoongi mengeratkan pelukannya. "Menyiapkan sarapan."

"Hn. Di kulkasku tidak ada bahan makanan."

Bibir Jennie mengerucut menerima informasi barusan. "Kenapa tidak memberitahuku?"

"Aku baru memberitahumu."

"Lepas Yoon. Aku mau cuci muka dulu dan ke pasar untuk berbelanja bahan makanan." Jennie berontak, berusaha turun. Tenaga Yoongi yang lebih kuat membuatnya tidak dapat melakukan apapun.

"Tinggallah seperti ini. Sebentar saja."

Menghela napas, Min Jennie menuruti permintaan suaminya.

Setelah merasa cukup untuk acara pelukan pagi pengantin baru Min, Jennie pergi ke pasar membeli bahan makanan dengan ditemani Yoongi. Pria itu memaksa. Walau tak bergandengan tangan, dan hanya berjalan berdampingan, mereka berdua tak luput dari godaaan jahil orang-orang desa yang mengomentari kemesraan pengantin baru yang pergi ke pasar berduaan.

Ketika bertemu Namjoon dan Jimin, keduanya menggoda mereka habis-habisan, apalagi melihat cara jalan Jennie pagi ini yang agak aneh. Ah. Pengantin baru.

End

🖤🖤🖤

Kalian bisa kirim os juga, tapi syarat dan ketentuan berlaku ya.
Terima kasih :)

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang