48 - Stacy

461 89 21
                                    

Written by @baejennie_

🖤🖤🖤

"Oppa ..."

Yoongi menempelkan ponselnya di telinga dan menahannya menggunakan bahu, sedang kedua tangannya tengah sibuk menggapai isi lemari pakaian untuk mengambil jaket.

"Kau dimana?" tanyanya sambil berusaha mengenakan jaket.

"Club ... kepalaku sangat sakit."

"Tunggu di sana, aku akan menjemputmu."

"Heum, gomawo Oppa."

Yoongi memutuskan sambungan telepon, lalu memasukkan benda pipih itu ke dalam saku celana jeansnya. Pemuda itu segera mengambil kunci mobil yang berada di atas nakas, kemudian berlari keluar dari unit apartemennya.

Yoongi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, melewati lampu lalu lintas begitu saja hingga membuat beberapa pengendara lain berhenti secara mendadak untuk menghindari kecelakaan. Pemuda itu tak mempedulikan keselamatannya, karena baginya saat ini keselamatan Jennie lebih penting.

Jennie Kim, seseorang yang tadi meneleponnya. Gadis itu tak kuat terhadap alkohol, tapi selalu saja menghabiskan waktu penatnya dengan minuman sialan itu dan berakhir menyusahkan Yoongi seperti ini.

Memasuki club, Yoongi langsung berjalan dengan cepat menuju tempat dimana Jennie biasa duduk bersama botol-botol alkoholnya.

"Sialan!" Yoongi menggumam kesal.

Jennie duduk di sofanya, ditemani seorang lelaki asing yang telihat berusaha memanfaatkan keadaan Jennie yang tengah tipsy. Tangan lelaki itu menyentuh dada, lengkap dengan bibir yang mengecupi leher Jennie.

Dengan langkah lebar, Yoongi menuju tempat Jennie dan langsung menarik mundur lelaki asing itu. "Pergi," usir Yoongi dengan nada dinginnya.

Lelaki itu sempat merasa kesal, tapi tatapan kesalnya seketika berubah saat melihat tato yang berada di punggung tangan Yoongi. Ia tau jika tato itu adalah tanda keanggotaan salah satu grup mafia ternama di kota Seoul. Sambil menggumam kesal, lelaki asing itu beranjak pergi meninggalkan mangsanya,—Jennie.

Yoongi duduk di samping Jennie, tangannya tergerak mengusap wajah Jennie dengan lembut. "Kau biarkan dia menyentuhmu?" tanyanya sambil menghadapkan wajah Jennie padanya.

Jennie membuka sedikit matanya yang terasa sangat berat saat ini. "Aku pikir dia adalah kau, Oppa."

Yoongi mengembuskan napas, percuma saja bicara dengan gadis ini saat keadaannya sedang setengah sadar. "Ayo pulang," ajaknya sambil membawa tubuh Jennie ke dalam dekapannya. Segera Yoongi mengangkat tubuh mungil Jennie dan membawanya pergi meninggalkan club.

Sesampainya di apartemen Jennie, Yoongi langsung menempatkan gadis itu di kamar. Jennie menahan tangan Yoongi saat pemuda itu ingin beranjak pergi. Mata sayunya menatap Yoongi, "Jangan pergi," ucapnya dengan suara lemah.

Yoongi melepas tangan Jennie dari tangannya, "Aku akan mengambilkanmu minum, tunggu sebentar."

Jennie mengangguk paham dan membiarkan Yoongi pergi. Gadis itu beranjak duduk dan bersandar dengan nyaman sambil menunggu Yoongi kembali.

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang