54 - 12 Bulan

510 73 3
                                    

by _naafl

Semuanya genap 12 bulan. Dimulai saat pertama kali Yoongi 'tidak sengaja' menemukannya, hingga kini Yoongi bisa 'memiliki'-nya.

***

#Januari.

Pagi itu pukul 8 pagi, tepat setelah perayaan tahun baru ketika Yoongi menginjakkan kakinya di pusat kota. Turun dari mobil dan menyuruh sopir untuk beranjak pergi. Tanpa perlu menungguinya.

Mata sipitnya melirik keadaan kota yang ramai penuh kebosanan. Sesekali pria bermata sipit itu menguap dan mendesis kesal, lupa akan tujuan apa ia pergi ke kota kali ini. Meludah setelah menendang batu yang kebetulan ada tepat dibawah kaki, Yoongi lantas memutuskan untuk menyesap rokok setelah menyalakan pematiknya.

Sambil menghembuskan asap berbahaya itu, mata Yoongi menemukan objek yang menarik minat. Seringai penuh terukir pada bibir tipis.

Pada gadis yang tengah merajut entah apa dibalik jendela rumah sebelah toko kue, Yoongi menggeram penuh kepemilikan.

"Milikku!"

#Februari.

Yoongi pada akhirnya bisa mengetahui siapa nama Sang gadis. Anne Jennie namanya dan barulah 19 tahun usianya. Seorang putri tunggal dari pemilik toko roti kecil di pusat kota. Tubuhnya mungil dengan wajah cantik berbingkai surai cokelat ikal. Bibir tipis, mata kucing beriris hazel cerah dengan bulu mata lentik. Kulitnya pun putih bersih.

Merajut adalah favoritnya, mengadon dan mengolah kue adalah keahliannya. Selain itu, dalam waktu luang, gadis itu juga gemar membaca buku untuk mengisinya.

Pada intinya, gadis itu begitu indah dan anggun dimata Yoongi.

#Maret.

Begitu memasuki toko kue kecil itu, hidungnya disuguhkan aroma harum dari kue-kue yang baru saja selesai dipanggang. Yoongi mengedarkan pandang, lan melangkah kecil mendekati etalase.

"Selamat datang. Roti apa yang sekiranya Tuan inginkan?"

Ah, suaranya begitu lembut dan penuh keramahan, begitu bula dengan senyum manis yang melengkung indah dari bibir. Yoongi dibuatnya melayang.

Omong-omong, ini kali pertama Yoongi melihat dan bertegur sapa dengan Jennie secara langsung. Dua bulan ini hanya ia habiskan untuk mengorek informasi lebih dan lebih dalam tentang gadis itu dan memandangnya dari kejauhan.

Tak begitu saja menjawab, Yoongi menyunggingkan senyum kecil sejenak. "Oh, aku tidak begitu tahu. Bisa sarankan padaku roti apa yang paling enak?"

Gadis itu terlihat berpikir sambil melirik etalase. Memilah mana sekiranya yang ingin ia rekomendasikan pada pelanggannya kali ini. Seulas senyum mengembang di wajah sembari tangan menunjuk roti tawar yang baru saja selesai ia angkat dari panggangan.

"Aku tidak pandai memberi saran roti apa yang enak. Karena bagiku, semua roti yang ku buat enak. Maka dari itu, Tuan bisa membeli roti tawar ini. Kebanyakan pelanggan selalu membelinya. Apalagi yang baru keluar dari panggangan, masih hangat karenanya."

Yoongi hanya mengangguk tanpa mengalihkan sama sekali parah pandangnya.

#April.

Sejak hari itu, Yoongi semakin dekat dengan Jennie. Terkadang Yoongi akan berkunjung ke toko kecil keluarga Jennie. Atau terkadang pula, mereka mengatur janji untuk bertemu di taman kota.

Berkeliling dan berbincang ria. Gadis itu akan tersenyum dengan riangnya.

Selama itu pula, Yoongi tak pernah sekalipun mengalihkan arah pandangnya. Gadis itu seolah jadi pusat dunianya.

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang