26 - Cat Family

1K 136 34
                                    

Written by Kamelzy1

••••

Yeji menghela napas kesal melihat Hyunjin yang meliliti seluruh tubuhnya dengan selimut layaknya kepompong. Kakaknya itu jika sudah sakit manjanya tak pernah tahu diri, lihat bagaimana matanya yang pura-pura terpejam dengan bibir tebal yang sengaja dirucutkan itu.

Ingin Yeji robek saja rasanya.

"Nih! Susu sama kuenya," ujar gadis itu dingin membuat Hyunjin tersenyum senang dan membuka matanya lalu mendudukkan diri.

Tak berselang lama, senyuman namja itu berubah menjadi rucutan bibir sebel. "Loh?" heboh pemuda itu menatap hidangan yang Yeji sajikan. "Madunya mana?" lanjutnya berucap dengan bibir yang masih saja merucut maju.

Tuhan!! Jika ibunya ada di rumah mana sudi Yeji mengurusi bayi besar ini. Mengesalkan sekali, sungguh!

Gadis itu pada akhirnya kembali menghela napas pelan sambil melipat tangannya di depan dada, "Kau bisa mengambilnya sendiri oppa, itu ada di kulkas. Jarak dari ruangan ini ke dapur hanya 3 meter dan kau bisa dapatkan madumu."

Hyunjin kembali menidurkan dirinya dengan bibir yang sama sekali tak lelah untuk menunjukkan rucutannya, "Tapi, tapi ... pala Yunjin cakit, Yunjin gak bisa jalan sejauh itu. Nanti, nanti ... kalo Yunjin pingsan gimana?" ucapnya dengan aksen khas bayi membuat Yeji kesal sendiri.

"Seret lah, buang keluar. Ribet banget!" sinis gadis itu sudah tak tahan lagi.

Hyunjin menatap adiknya itu dengan puppy eyes-nya, namun kali ini manjanya itu sudah tak digubris oleh Yeji. Gadis itu malah memilih enyah dari hadapan Hyunjin.

"Kalo mau manja-manja nunggu mamah aja, bulan depan juga balik dia."

Hyunjin langsung terduduk mendengar balasan adiknya itu, "Keburu mati gua anjing!" kesal namja itu dibalas dengan suara pintu kamar Yeji yang ditutup keras oleh gadis itu.

Namja itu lalu menghela napas pelan sambil meminum susu yang tadi disajikan Yeji, matanya tanpa sadar menatap ponselnya yang terletak di atas meja dan entah mengapa membuat senyumannya mengembang sempurna. Setelah menghabiskan susu itu, Hyunjin mengambil alih ponselnya dan melakukan panggilan video dengan mamahnya.

"Oh, hallo sayang. Kenapa wajahmu pucat sekali? Kau sakit hmm?" buka Jennie setelah mengangkat panggilan video dari Hyunjin.

Anaknya itu kembali merucutkan bibir sambil membaringkan tubuhnya menatap Jennie, "Iya," balasnya manja. "Hyunjin demam, ini panas banget badan Hyunjin. Kangen mamah," balasnya membuat Jennie menatapnya tak tega.

"Iya, iya. Sayang, mamah pulang sekarang, sebentar ya mamah pesan tiket pe—Yha!" kesal wanita itu ketika ponselnya direbut oleh Yoongi, suaminya.

Wajah Yoongi kini yang muncul di layar ponsel Hyunjin khas dengan wajah datarnya, "Heh! Banci banget lu gitu doang manjanya kayak anak perawan!"

"Ih, apaan sih papah!" balas Hyunjin tak kalah kesal. "Bilang aja papah iri kan? Mamah lebih milih mau rawat aku dibanding jalan sama papah."

Yoongi menatap kesal anak pertamanya itu. Selain manja dan kurang ajar, mulutnya yang tak tahu cara mengerem itu juga sangat mengesalkan baginya. Dia mirip sekali dengan Jennie. "Enggak ya! Papah bilang begitu karena lu emang manja banget, udah 20 tahun juga, gak sadar umur apa?" balas Yoongi akhirnya tak mau kalah juga.

Mendengar suara Yoongi yang sengaja dikeraskan di ponsel Hyunjin, Yeji keluar dari kamarnya dan menghampiri kakaknya itu. Benar saja, dia laporan dengan mamahnya perihal dirinya yang sakit dan sangat ingin dimanja.

Yeji dengan kurang ajarnya mengambil alih ponsel Hyunjin membuat kakaknya itu kaget, dia lalu laporan pada ayahnya itu. "Iya tuh pah, masa Yeji disuruh-suruh dari tadi. Udah banyak banget lagi maunya, dikira Yeji babu apa," kesal gadis itu membuat Hyunjin menatapnya kesal sedangkan Yeji hanya menjulurkan lidah membalas kakaknya itu.

"Udah, buang aja kakak kamu itu kalo masih manja. Udah gede juga." Yoongi lalu menoleh menatap Jennie yang sejak tadi masih menatapnya kesal, "Kamu juga, Hyunjin tuh sudah dewasa. Jangan biasakan dimanja tiap kali dia sakit ini," ucapnya lalu kembali menatap layar ponselnya yang kini menunjukkan wajah Hyunjin dan Yeji yang bersampingan, "Yha, kalo mau dimanja-manja mending cari pacar sana, gak usah ganggu pacar papah!"

Hyunjin merucutkan bibir tak suka mendengar hal itu, "Gik isih ginggi picir pipih! Cih, alay!" balas Hyunjin membuat Jennie di seberang sana terbahak keras sedangkan Yoongi malah menatap anaknya itu dengan kesal.

"Min Hyunjin," balasnya membuat Hyunjin terkekeh kecil.

"Hehe, ampun-ampun pah. Udah-udah sana lanjutin kencannya sama mamah, Hyunjin mau cari pelarian lain buat manja-manja haha," balasnya membuat Jennie ikut menatap Hyunjin dari layar kecil itu.

"Kau punya pacar sayang?" tanya Jennie membuat namja itu terdiam.

Yoongi malah menjauhkan kepala Jennie agar tak muncul di layar lalu berujar santai, "Apaan sih, suka-suka dia dong. Udah sana, papah mau lanjut kencannya," balas Yoongi lalu mematikan ponselnya.

Hyunjin menyeringai tanpa sadar setelah panggilannya itu dimatikan, dia lalu mengirim pesan pada seseorang dan menambahkan emot love di akhirnya.

Hyunjin:

Aku tunggu di rumah ya sayang, mwah🖤

My Mom, Jane:

MIN HYUNJIN! KUBUNUH KAU JIKA BERANI MENGAMBIL ISTRIKU!

End.

•••••

"Hyunjin demam, ini panas banget badan Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyunjin demam, ini panas banget badan Hyunjin. Kangen mamah,"

Our Yoonnie TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang