PART 44 : MEREKAH

10.6K 2.1K 487
                                    

Key dan Vanila sedang ada di ruang keluarga, menonton pertandingan bola bersama yang disiarkan di salah satu stasiun televisi ketika ponselnya tiba-tiba berdering.

Ketika telepon Tesa akhirnya tersambung, beberapa kali sempat mendengar teriakan Vanila yang dilesatkan pada para pemain bola di televisi. Seperti kata 'payah' , 'bego', 'dikit lagi gol', dan segelintir kalimat bar-bar lainnya.

Di dalam hati, Tesa membatin. Serius, nih? Calon adik ipar gue model begini?

"Tes, lo mau ngomong sama adek gue?" Key bingung sendiri karena Tesa tiba-tiba diam.

"Eh, enggak Key, enggak." Tesa jadi panik. Apes tidaknya nasib Late, kini tergantung padanya. "Gini aja, tolong tanyain ke Vanila, ya. Apa dia udah baca story' instagramnya Late?"

Glek.

Giliran Late yang gelagapan. Diguncang-guncang bahu kakaknya, mirip anak kecil yang merajuk minta dibelikan mainan. Ponsel Tesa nyaris disambar, namun kakak perempuannya itu lebih gesit menghindar.

"Kata Vanila udah, Tes." Key menyampaikan apa yang didengarnya dari Vanila. "Terus?"

Tesa menarik napas dalam-dalam. "Vanila juga suka Late, nggak? Dia mau kan jadi ceweknya Late? Pasti mau dong, secara adik gue kan ganteng, tajir, penyayang, ramah, rajin menabung juga," cerocosnya. Tak memberi jeda bagi Key berkomentar.

Di depan layar televisi, Key melirik Vanila. Ia tidak perlu mengulang pertanyaan Tesa karena ponselnya dalam mode loudspeaker.

"Gimana, Van?" tanya Key dengan suara lirih. Ponselnya dijauhkan dari bibirnya.

Vanila meneguk ludah. Tatapannya masih berporos pada layar televisi, tapi pikirannya bercabang ke mana-mana.

Ia pura-pura fokus melahap keripik kentang di tangannya, tidak merespon kakaknya yang kini tampak kesal karena diabaikan.

"Lo juga suka Late, kan? Ngaku aja, dah. Kalo diem berarti jawabannya iya." Key mengambil kesimpulan.

"Udahlah daripada lo nunggu Si Brilian yang kagak peka-peka. Sepuluh tahun kurang lama? Mau nunggu sampe kapan? Sampe lo bangkotan?"

Bibir Vanila mengatup rapat. Namun rona merah yang bersemu di pipinya serta ekspresi panik gadis itu seolah mewakili isi hatinya selama ini.

"Tapi gue nggak di PRANK lagi kan, Bang?" tanya Vanila was-was.

Key pun sigap menjadi perantara. "Tes, tanyain ke si Late. Dia serius, kan? Awas aja kalo adek gue cuma dijadiin bahan PRANK. Gue Smack down tu bocah."

Tesa mendengkus jengah, mulai bosan karena bolak-balik ia harus menatap Late, menjauhkan ponselnya, lalu kembali berbicara pada Key.

"Lo nggak ngerjain Vanila, kan?" tanya Tesa sembari menatap adiknya dengan sorot mata tajam.

Late menggeleng cepat. Kedua tangannya dikatupkan di depan wajah kakaknya, pertanda cowok itu bersungguh-sungguh.

"Kejadian di kafe tadi siang, sebenernya Late juga serius mau nembak Vanila. Tapi gara-gara si Late takut ditolak, pikirannya udah ke mana-mana, jadi nyeplos aja kalo itu cuma prank," jelas Tesa panjang lebar.

Lesung pipi Vanila seketika mencuat ketika mendengar Tesa mengakhiri penjelasannya.

"Jadi gimana? Mau ya?" bujuk Tesa. Suaranya dibuat menggemaskan untuk membuat Key luluh.

Jeda sejenak, tak ada yang bersuara di antara keduanya. Di kamar Tesa yang ber AC itu, keringat Late bercucuran. Badannya panas dingin. Ia hanya khawatir jika gagal untuk yang kedua kalinya di hari yang sama.

"Tes..."

Suara Key yang kembali terdengar, membuat Tesa menegakkan bahunya.

"Vanila bilang iya," tukas Key sembari menahan geli.

Penembakan macam ini? Pake perantara gue sama Tesa?

"Oke, thanks. Berarti mulai hari ini, adek kita resmi jadian, ya." Tesa mengerling ke arah Late, tak sabar menggoda adiknya.

"Yoyoy, besok kita harus minta PJ ke mereka. PAJAK JADIAN!" Key sengaja menaikkan nada bicaranya.

Setelah sambungan telepon terputus, Late melompat ke ranjang Tesa. Heboh sendiri. Dengan tidak tahu diri, ia melonjak-lonjak kegirangan di atas ranjang kakaknya.

"TESAAAAAA AKHIRNYA ADA GUNANYA JUGA LO JADI KAKAK GUE, SELAIN BISANYA CUMA NGABISIN DUIT GUE DOANG."

Late melompat turun dari ranjang lantas menghambur memeluk kakaknya.

"Ya, ya, ya. Untung aja tadi waktu rumah kita kerampokan, Vanila mau bantu nenangin gue. Yaaah, walau cuma bentar, tapi seenggaknya gue tahu kalo dia ternyata punya sisi baik juga," tukas Tesa mengangguk-angguk maklum.

Tak jauh berbeda dengan kehebohan di kamar Tesa, ruang keluarga di kediaman Vanila juga gempar.

"Ciyeee, si bar-bar udah nggak jomblo lagi." Key beranjak dari karpet bulu yang menjadi alas duduknya. Diacak-acak rambut Vanila dengan gemas. "Traktir gue minuman di kafe biasalah."

"Yang banyak duit kan lo. Gue udah lama nggak ikut event running, bokek ah," tanggap Vanila sambil membuang muka.

Key mencibir. "Heh, lo lupa kalo mulai hari ini, lo itu punya pacar sultan? Dimanfaatin lah biar berfaedah."

Belum sempat Vanila merespon, Key mendengar suara mobil yang baru terpakir di halaman rumahnya.

"Itu kayaknya Mama, deh. AHHH LAPOR MAMA AAAAH..."

Key bergerak cepat, meninggalkan Vanila yang susah payah mengejarnya. Meski sudah diteriaki berkali-kali dan diberi ancaman, Key tidak menggubrisnya. Cowok itu tetap berlari kecil sembari sesekali bersiul penuh kemenangan.

"MAAA...VANILA BARU AJA JA -"

Tubuh Key membeku di ambang pintu. Ia baru saja ke luar dari ruang tamu, namun sosok yang ada di depannya seketika membuat ucapannya kembali tertelan.

"Eh, elo Bri." Key berdeham, mendadak salah tingkah.

Brilian menatapnya penuh selidik. "Vanila baru aja ja..., Ja apa Bang?"

***

Vanila kalo lagi seneng makin nggak jelas tingkahnya😂

Vanila kalo lagi seneng makin nggak jelas tingkahnya😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ngetik part ini sambil senyum senyum sendiri.

Anak anakku kalo jadian g ada yang bener.. Si selebgram hits SMA Rising Dream, ngaku-ngaku ditembak Pijar.

Nah giliran si youtuber gila ini, jadiannya pakai perantara.

Absurb, nggak romantis, nggak mutu, tapi lucuuuuuu.
Bukannya yang antimainstream akan selalu lekat di ingatan?

Seneng VaniLate jadian? Percaya kalo kebahagiaan kalian bakal bertahan lama? JENG JENG? Brilian comiiiiiiinggggggg tuh di akhir part😂

Enjoy the story
ILY 300O DOLAR
salam sayang,
Rismami_sunflorist

VaniLate (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang