Part 6: Siapa dia?

1.4K 70 1
                                    

halow selamat datang dan
selamat membaca🫶🏻🥰
(

♡˙︶˙♡)


••

Diruang kepala sekolah SMA Permata, Arga bersama papa nya tengah berbincang. Sejak satu minggu yang lalu ternyata papa Arga sudah merencanakan bahwa ia akan disekolahkan di SMA tersebut.

Disitu mereka membahas peraturan dan apa saja mengenai SMA Permata, membutuhkan waktu satu jam-an Arga menahan rasa bosan mendengarkan perbincangan antara guru dengan papa nya.

Ini adalah hari pertamanya ia mulai sekolah di SMA Permata setelah ia pindah dari Jakarta. Ia banyak berekspetasi dengan sekolah disini berharap akan ada keseruan disana, toh juga ia satu sekolah dengan sepupunya.

"Baiklah, itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga anak bapak bisa merasa nyaman sekolah disini," ujar kepsek.

Mereka berdua berjabatan tangan sebagaitanda bahwa Edo menitipkan anaknya untuk bersekolah disana.

"Terima kasih ya pak, saya titip anak saya, semoga dia tidak membuat kekacauan disini," jawab Edo melepas tangan nya.

"Baik pak, tenang saja kalau soal itu." balas kepsek.

Edo menatap Arga sebentar. "Arga, kamu jaga sikap ya disini jangan kecewain papa," ujar nya sedikit berbisik.

Arga hanya mengangguk dan berdeham pelan. Ia hanya bisa mengikuti apa yang papa nya perintahkan.

"Ya sudah pak, kalau begitu saya pamit ya! Terimakasih banyak." ujar Edo kepada kepala sekolah.

"Papa pulang ya, Ga." pamit nya.

Melihat mereka yang masih berbincang sambil berjalan menuju luar. Arga kini diantar oleh salah satu guru menuju kelas baru nya.

Sebagai anak satu-satu di keluarga nya, Arga juga tidak pernah mengecewakan dalam hal prestasi, walaupun dirinya pernah di cap nakal ia juga mampu menyamaratakan kenakalan dengan kepintaran nya itu.

Setelah sampai didepan kelas 12 IPA 1, ia membututi pak Agus, guru kesiswaan yang mengantarkan Arga menuju kelas nya.

"Selamat pagi anak-anak, kedatangan bapak kemari ingin memberitahukan bahwa hari ini akan ada teman baru kalian," ujar pak Agus kemudian menatap Arga.

"Silakan, perkenalkan diri kamu." pinta nya.

"Halo, perkenalkan, gue Arga Julian, terima kasih." ucap nya singkat padat.

"Baiklah, kamu silakan duduk di sebelah Vino, ya?" perintah pak Agus.

Vino, merupakan sepupu Arga. Papa mereka adalah saudara kandung, semenjak dari SMP mereka berdua memang selalu bersama.

Dulunya mereka sama-sama hidup di Jakarta namun setelah kepergian kakek Arga, keluarga dari papa nya memutuskan untuk kembali tinggal di Surabaya, dimana mereka semua dilahirkan disana. Mereka tinggal di Jakarta karena perintah dari almarhum kakek Arga.

Dua murid baru itu yang ternyata bersaudara akhirnya bertemu setelah lama nya mereka tidak berjumpa. Sewaktu di Jakarta, sering bertemu namun mereka tidak satu sekolah.

AYO MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang