Part 22: Pulang bareng

679 42 0
                                    

holaaaa
met datang
selamat membaca teman²

••

Setelah mengadakan pertandingan bola basket yang dibuat oleh siswa nya sendiri, kini mereka semua bubar dan kembali menuju kelasnya masing-masing.

Untuk mengenai siapa yang menang ya tentu saja pemenangnya jatuh kepada tim Basma yang tidak pernah mengecewakan, ditambah lagi anggota nya selalu bermain dengan jago.

Suasana di kelas 12 IPA 2 sangat sunyi, hanya ada beberapa siswa saja di dalamnya. Karena tidak ada tanda-tanda guru keluar dari dalam aula yang tengah rapat maka dari itu kebanyakan siswanya kabur menuju kantin.

Keira sendiri, ia tengah berdiam diri di bangku kelasnya hanya seorang diri. Tiga temannya berpamitan menuju kantin namun Keira enggan untuk kesana.

Gadis itu sibuk melukis di sebuah kanvas kecil yang ia bawa dari rumah, selalunya Keira melakukan hal itu disaat ia tengah merasa bosan dan melampiaskan ke atas kanvasnya.

Tidak lama akhirnya tiga temannya datang memasuki kelas menghampiri Keira yang sedang melukis sesuatu di atas kanvas.

"Kei," sapa Fani duduk disebelahnya.

Keira menoleh melihat Fani yang menenteng sebuah cireng.

"Keira, ini buat lo," ujar Budi menyodorkan cimol.

"Wah, serius ini?" kaget Keira sembari menerima pemberian Budi.

"Gue tau lo lagi laper kan, cuman males aja ke kantin karena habis liat man-"

"Aaawwww!" teriak Budi belum selesai bicara.

Tio mencubit Budi berusaha memotong ucapan Budi yang belum selesai itu.

"Jangan dibahas udah!" bisik Tio kepada Budi.

Keira hanya tersenyum sebentar. "Iya gais, gue nggak ke kantin soalnya gue takut ketemu mantan jalan sama cewe lain," jelas Keira jujur.

Budi terkejut mendengarnya karena tebakannya ternyata benar.

"Fan, lo liat dia nggak jalan sama cewe lain di kantin tadi?" Keira menoleh ke arah Fani.

Fani terdiam sejenak kemudian mengangguk pelan-pelan, rasanya ia tidak ingin memberitahu hal ini.

"Keira, nggak perlu lah lo sampe ngejauh gini, apa-apa lo takut disaat ketemu dia, udah biarin aja dia bahagia sama yang lain," ujar Fani.

"Harusnya lo tuh berani aja kalo harus ketemu dia apalagi waktu jalan sama cewe, dia pasti mikirnya kalo lo itu udah berhasil move on, Kei," timpanya.

"Iya, bener tuh Kei!" sahut Tio.

"Gue yakin Kei, lo bisa kok ikhlasin dia, cuman lo butuh waktu aja, intinya lo harus percaya sama diri lo sendiri," sambung Budi.

Keira manggut-manggut mengiyakan ucapan temannya yang selalu peduli akan dirinya, ia percaya betapa banyaknya manusia di sekelilingnya yang mendukung Keira disaat ada masalah.

"Iya, gue bakal coba kok," angguk Keira.

Fani memeluk Keira, mendekatkan tubuhnya menempel dengan tubuh Keira, perlahan kemudian terlepas.

"Gitu dong, ini baru Keira yang gue kenal!" ujarnya.

"Btw, Kei, lo gambar apaan?" tanya Budi melihat kanvas Keira.

"Ini, gue gambar orang lagi keenakan makan siomay eh makanannya kejatuhan bola," jawab Keira ngawur.

"Hah, emang bisa kayak gitu?" ujar Tio menekuk dahi.

AYO MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang