Part 43: Overthinking

517 26 0
                                    

cie gamon ya
semoga ketagihan ya bacanya
vote dulu kali
thank uu❣️

happy reading
≧ω

••

"Gue, mau balikan sama lo." lirih Arga.

Mendengar perkataan itu, membuat Keira bergidik ngeri sekaligus membeku terdiam karena ia tak tahu harus menjawab apa dengan ajakan mantannya itu.

Di sisi lain Keira memiliki prinsip bahwa ia tak akan menerima kembali pria itu, seberat apapun ia harus merelakan apa yang sudah bukan miliknya dan apa yang sudau berlalu menjadi masa lalu.

"M-maksud lo?" tanya Keira sedikit gugup.

"Gue mau balikan, Kei,"

"Ternyata, gue nggak bisa hidup tanpa lo,"

"Gue masih mau ngejalani semua bareng lo, dan gue nyesel udah ngelakuin itu sama lo." jelas Arga memohon.

"Tapi, gue nggak mau, Ga." tolak Keira cepat.

"Kenapa?"

"Sebenci itu ya lo sama gue?" tanya Arga.

"Gue minta maaf, Kei, dulu gue selalu sia-sia in lo dan sekarang gue sadar kalo lo itu cewe paling baik yang pernah ada dalam hidup gue." jawab Arga mengeluarkan perkataan manisnya.

"Nggak, keputusan gue udah nggak bisa diganggu lagi, sampe kapanpun gue nggak akan mau balikan sama lo lagi!" tegas Keira.

"Kei, plis dengerin gue dulu.." lirih Arga.

Pria itu menggenggam tangan Keira berusaha untuk menjelaskan apa yang ada dalam benaknya walaupun kepercayaan Keira sudah hilang kepada Arga. Keira bahkan masih sulit menerima kenyataan dimana Arga mengajaknya untuk kembali, apakah ini nyata atau khayalannya dia, begitu dipikiran Keira.

"Ga, gue udah maafin lo dari lama dan gue juga minta maaf kalo gue ada salah, tapi gue bener-bener nggak bisa nerima lo lagi," lirih Keira melepas tangan Arga.

"Lo bisa kok cari cewe yang lebih sempurna dari gue, lo bisa cari cewe yang lebih baik dari gue, dari banyaknya cewe yang udah lo deketin kemaren, kenapa lo malah balik lagi ke gue, masih kurang buat mainin perasaan gue?" lanjutnya bicara panjang lebar.

"Kei, itu nggak kayak-"

"Arga, udah ya, jangan paksa gue lagi, gue nggak bisa." potong Keira menolak.

"Keira." panggil Arga namun Keira tak menggubrisnya.

Gadis itu pergi membiarkan Arga sendirian dikoridor sekolah, dengan cepat Keira melangkahkan kakinya, air mata nya mengalir menetes perlahan diatas pipinya namun ia masiu berusaha untuk menahannya.

Keira keluar dari dalam sekolah dengan kecepatan tinggi saat ia mengendarai motornya, ia menyalip seluruh kendaran yang ada didepannya itu tanpa perasaan ragu lagi.

Air matanya pun semakin deras menetes melewati pipinya yang mungil itu. Kecepatan motornya semakin lama semakin bertambah melawan arus angin yang seperti menusuk bola matanya hingga terasa perih.

••

Malam itu, Keira bersama bunda dan abangnya sedang berada di meja makan berkumpul bersama melakukan makan malam. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang bertabrakan dengan piring.

AYO MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang