Part 38: Pulang sekolah

494 30 0
                                    

hola prennn
selamat datang
happy reading ya~~

••

Singkat cerita, semuanya telah berjalan dengan lancar dan baik. Hari pertama sekolah di tahun baru ini sangat buruk bagi Keira, karena baru saja awalan ia sudah mendapatkan hal yang membuatnya merasa jengkel dan kesal.

Siang itu siswa-siswi SMA Permata pulang, karena masih awal masuk mereka pulang siang dan untuk keesokannya mereka suadah kembali produktif seperti semula.

Posisi Keira tengah berada di parkiran sekolah, ia duduk di atas motornya namun masih belum ingin untuk pulang.

Ia masih diam menatap dirinya di kaca spion, seolah dirinya tengah merasakan kebingungan dengan situasi yang ia rasakan saat ini, hatinya seperti ingin menjerit namun mulutnya tertutup rapat seolah ada yang menahannya.

"Kei, lo nggak boleh begini!"

"Ayo dong, bangkit, lupain Arga!"

"Lo pasti bisa."

Ujarnya dengan dirinya sendiri menatap di kaca spion, ia menatap dirinya dengan sangat gusar seperti menyimpan dendam pada dirinya.

"Woi, ngapa lo wajah ditekuk begitu?" pekik Budi menyapa Keira.

Dari kejauhan Budi melihat ada Keira yang masih belum pulang dan duduk diam diatas motornya, ia pun langsung menghampirinya sementara lain temannya sudah pulang lebih dulu.

"Budi, lo belom pulang?" tanya Keira kaget.

"Kalo gue udah pulang, terus ini siapa, Kei!" gerutu Budi.

"Kenapa lo masih disini?" tanya Keira.

"Aturan gue yang tanya, kenapa lo masih belom pulang, bengong gitu awas kesurupan lho, hantu di sekolah jahat-jahat katanya," bisik Budi menakuti Keira.

"Gue nggak percaya begituan! Gue males mau pulang, Budi, ntar aja lo duluan aja sana!" usir Keira.

"Ngusir?" tanya Budi.

"Iya, gue pengin sendirian disini!" tegas Keira.

"Serius nih, lo gapapa kan, Kei?" selidik Budi merasa khawatir.

Keira tersenyum dan mengangguk. "Iya, Budi." jawabnya.

"Ya udah deh, gue duluan ya, lo hati-hati disini." pamit Budi kemudian menyalakan motor dan pergi pulang.

Keira kembali menatap dirinya dengan tatapan kesal pada kaca spion di depannya, ia mulai semakin kesal pada dirinya sendiri.

Dibenaknya, diantara ribuan manusia yang merasakan gagal dalan percintaaan mengapa harus dirinya yang merasakan hal ini.

"Argghh!" kesal Keira memukul motornya.

"Kalo kesel itu jangan ditahan, teriak aja kali!" ujar Vino yang tiba-tiba datang.

"Lo? Lo ngapain disini?" kaget Keira.

"Lo sendiri ngapain?" tanya Vino.

AYO MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang