Part 16: Roti keju

879 45 0
                                    

Halow
selamat datang
and
selamat membacaa~

••


Hari semakin berlarut malam. Setelah berkunjung ke pasar malam, mereka kembali menuju rumah Fani terlebih dahulu untuk mengambil barang yang tertinggal disana.

Setelah selesai, semua kembali untuk pulang. Tio pulang sendiri mengendarai motornya, sementara Budi berdua bersama Keira, lagipula jarak rumah mereka satu arah.

Ditengah perjalanan menuju rumah Keira, ia berusaha untuk menahan ngantuknya namun Budi mengendarai motornya hanya dengan kecepatan sedang membuat Keira merasa gundah.

"Budi, lo bisa nyetir motor nggak sih?!" pekik Keira berteriak melawan suara angin.

"Hah?"

"Kencengin dong, pelan amat kayak bajaj!" teriak Keira.

"Hah, apaan Kei?!"

"Ngebut, njir!" jerit Keira lagi.

"Udah kenyang gue, lo masih mau makan?" tanya Budi tidak nyambung.

"Buset, budeg lo ya!" geram Keira.

"Ngebut Budi!!!"

Mendengar perkataan Keira yang cukup didengar akhirnya Budi menambahkan kecepatannya sesuai dengan permintaan Keira.

"Bilang dong, dari tadi!" sahut Budi berteriak.

"Gue udah bilang, lo nya aja nggak denger!" jelas Keira.

Budi menambah kecepatannya agar cepat sampai untuk mengantarkan Keira sampai rumah dengan selamat.

Keira berusaha menahan ngantuk sembari melihat kanan kiri yang sudah sangat sepi saat malam itu, suasana jalan yang hanya ada beberapa kendaraan ditambah lagi semua toko sudah tutup.

Hal itu membuat Keira terdiam hingga ngantuknya kembali muncul, namun pikirannya selalu terbayang lagi-lagi mengenai masa lalu.

Tidak ada henti-hentinya bagi Keira untuk tidak mengingat mantan dibenaknya, semenjak mantan Keira satu sekolah dengannya ia semakin sulit untuk melupakan sang mantan.

Motor Budi belok ke arah kiri, Keira yang menyadari hal itu ia merasa bingung kenapa Budi berhenti ditengah perjalanan.

"Kenapa?" tanya Keira.

Budi menatap Keira sebentar, sepertinya ini sedang dalam keadaan darurat.

"Bentar, gue kebelet!" ujarnya dengan wajah memerah.

Budi pergi menuju ke sebuah toilet umum yang ada disana, lagi-lagi Keira harus menunggu seseorang disaat dirinya dalam keadaan mengantuk.

Gadis itu berjalan ke sebuah kursi kayu yang tidak jauh dari dirinya, ia duduk menatap ke depan dengan pikiran yang kosong.

Ia seperti mendengar suara sesuatu disaat dirinya bersantai sembari menunggu temannya, sontak Keira menolehkan kepalanya ke arah kanan melihat apakah ada sesuatu disana.

Matanya sedikit menyipit untuk melihat lebih jelas. Pandangannya tidak salah lagi, Keira melihat ada sosok Arga yang tengah berhenti ditepi jalan namun tidak hanya sendiri melainkan bersama dengan perempuan lain.

Melihat hal itu, Keira masih tidak percaya bahwa itu adalah mantan pacarnya. Ia berdiri melangkah berusaha melihat lebih jelas lagi, tapi ia yakin bahwa apa yang dilihat olehnya memang tidak salah.

AYO MOVE ON!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang